Pasalnya Nasaruddin Umar merupakan Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama masa khidmat 2022-2027.
Apakah penunjukkan Nasaruddin Umar ini sebagai bentuk balas budi dari Megawati ketika dulu ia dibully?
Bisa jadi. Pasalnya, Nasaruddin bukan orang baru dalam sejarah politik Megawati. Bahkan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah itu memiliki jasa besar terhadap Ketum PDIP tersebut.
Megawati mengungkapkan, ulama kelahiran Sulawesi Selatan itu selalu berada di belakang dirinya untuk menguatkan kala dia dibully. Bullying itu muncul saat Megawati hendak menduduki jabatan Wakil Presiden dan Presiden RI lantaran jenis kelaminnya.
“Kalau mengingat, ingin mengucapkan beribu-ribu terima kasih karena ketika saya akan dijadikan seorang Wapres, seorang Presiden maka beliaulah yang selalu memberi semangat kepada saya. Karena pada waktu itu saya selalu di-bully oleh banyak orang karena saya seorang perempuan,” kisah Mega dalam acara Peluncuran Buku Nasaruddin Umar di Jakarta, 5 November 2021 lalu.
Nasaruddin, kata Megawati selalu memberikan pembelaan terhadap dirinya. Karena menurut Nasaruddin tidak ada diskriminasi terhadap gender pada kancah perpolitikan Tanah Air.
“Beliau selalu memberikan sebuah pembelaan, bahwa di negara kita ini sebagai warga bangsa tidak ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki,” katanya.
Selain menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin juga berstatus sebagai Rais PBNU periode 2022-2027. Ia juga sempat menjabat sebagai wakil menteri agama 2011-2014. (tim)