EDITOR.ID, Jakarta,- Sejumlah tokoh pagi ini dag dig dug menunggu pengumuman calon Menteri yang akan disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2019). Sebelum mengumumkan siapa-siapa calon menterinya, mendadak Presiden Joko Widodo memanggil bos Gojek Nadiem Makarim ke Istana. Pemanggilan pengusaha digitalpreneur yang punya kekayaan triliunan ini mengundang rasa penasaran. Ada apa?
Yang jelas sejak awal banyak diprediksi, Nadiem Makarim bakal ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri. Posisi yang pas bagi Nadiem Makarim memang jabatan Menteri Industri Kreatif dan Digital, nomenklatur kementrian baru yang dilahirkan di era Kabinet Indonesia Kerja Jilid 2 ini.
Nadiem tiba pukul 10.15 WIB mengenakan kemeja putih panjang dan langsung mengendai mobil golf (golf car).
“Saya dipanggil ke Presiden,” ujar Nadiem singkat waktu ditanya alasan hadir di Istana Presiden, Senin (21/10/2019).
Siapa Nadiem? Nadiem identik dengan Gojek. Dibentuk hampir satu dekade lalu, perusahaan rintisan yang dibangun oleh Nadiem dan kawan-kawan kini telah menjadi Decacorn, sebuah julukan bagi startup yang memiliki valuasi di atas US$ 10 miliar.
Sepak terjang Gojek pun tak cuma di dalam negeri, aplikasi ini tengah berupaya ekspansi ke Malaysia. Sebelumnya, mereka sukses merambah bisnis ke Singapura, Vietnam dan Thailand.
Lahir di Singapura pada 1984, Nadiem kini berusia 35 tahun. Nadiem Anwar Makarim adalah putra dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ayahnya adalah seorang aktivis dan pengacara terkemuka yang berketurunan Minang-Arab.
Sedangkan ibunya merupakan penulis lepas, putri dari Hamid Algadri, salah seorang ulama besar dan perintis kemerdekaan Indonesia.
Nadiem menjalani proses pendidikan dasar hingga SLTA berpindah-pindah dari Jakarta ke Singapura. Sehabis menyelesaikan pendidikan SMA-nya di Singapura, pada tahun 2002 ia mengambil jurusan Hubungan Internasional di Brown University, Amerika Serikat.
Setelah memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006, tiga tahun kemudian ia mengambil pasca-sarjana dan meraih gelar Master of Business Administration di Harvard Business School.
Pada tahun 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company. Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha dengan mendirikan Zalora Indonesia.
Di perusahaan tersebut ia juga menjabat sebagai Managing Editor.
Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Go-Jek yang telah ia rintis sejak tahun 2011. Saat ini Go-Jek merupakan perusahaan rintisan terbesar di Indonesia.