Jakarta, EDITOR.ID,- Presiden Joko Widodo (Jokowi) terikat aturan dari partainya, PDI Perjuangan untuk mengawal Calon Presiden Ganjar Pranowo yang telah diputuskan Ketum Megawati Soekarnoputri. Sehingga Jokowi tidak bisa leluasa mendukung calon lainnya.
Padahal kabar santer yang beredar, Jokowi juga memberikan dukungan kepada Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju sebagai Calon Presiden dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk maju sebagai Calon Wakil Presidennya Prabowo.
Sehingga acara Musyawarah Rakyat (Musra) Relawan Jokowi hari ini dinilai sejumlah kalangan sebagai siasat Jokowi untuk memberikan dukungannya kepada Prabowo dan Airlangga.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai munculnya nama Airlangga Hartarto sebagai satu dari tiga kandidat capres Musyawarah Relawan (Musra) Jokowi adalah keinginan dari Presiden RI sendiri.
Menurutnya, hasil musra yang telah diselenggarakan di sejumlah daerah, merupakan perpanjangan tangan Jokowi dalam mendukung Prabowo Subianto dengan Airlangga.
“Saya menduga hal itu merupakan keinginan dari Jokowi sendiri yang menaruh dukungan terhadap Airlangga menjadi kandidat capres melalui suara Musra Relawan,” kata Jamiluddin Ritonga, Sabtu (13/5/2023).
Jamiluddin menjelaskan, dua nama lain selain Airlangga, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto tidak begitu mengejutkan. Sebab menurutnya, dua nama ini memang punya elektabilitas tinggi seperti yang sudah sering dirilis oleh berbagai lembaga survei.
Kedua nama itu kata dia, logis apabila muncul pada Musra relawan Jokowi sebagai calon presiden yang layak diusung. “Munculnya nama Airlangga justru mengejutkan, lantaran elektabilitasnya tidak seperti dua yang lain dalam berbagai lembaga survei,” ucapnya.
“Opsi yang paling realistis yakni apabila Jokowi meminta Airlangga mendampingi Prabowo,” sambungnya.
Jamaluddin beranggapan peluang Jokowi menduetkan Prabowo-Airlangga lebih besar lantaran tidak akan berhadapan dengan PDIP dalam hal penentuan pasangan capres dan cawapres.
Namun demikian kata Jamiluddin, Musra relawan Jokowi hanya bisa menyuarakan capres yang layak menurut versi mereka, sementara kewenangan mengusung capres hanya milik partai yang punya kursi di Senayan.
“Kalau demikian halnya, Jokowi bisa jadi dalam Pilpres 2024 mendukung Ganjar, Prabowo, dan Airlangga menjadi capres. Hanya saja dukungannya itu tidak disampaikan secara terbuka. Musra Relawan digunakan sebagai perpanjangan tangannya untuk mendukung sosok yang dikehendakinya,” katanya.