Terkait kerusakan di Museum Ki Hajar Dewantara Tamansiswa yang menjadi lokasi evakuasi anggota PSHT semalam, dan berimbas pada sektor industri Pariwisata di DIY.
Sultan mengaku belum mendapat laporan secara resmi dari instansi terkait. Namun demikian, sebagai Gubernur DIY dirinya siap membantu apabila nantinya dibutuhkan dalam perbaikan kerusakan apa saja akibat dari bentrokan pada malam itu.
“Kalau kerusakan di Museum Tamansiswa, Ki Hajar Dewantara saya belum tahu, coba nanti saya tanya. Kalau apa yang Pemda bisa bantu, nanti dibantu kalau itu cagar budaya,” jelas HB X.
Mengenai berimbas pada industri Pariwisata, hal tersebut menurut Sultan diakui bisa terjadi di manapun lokasinya.
“Kalau berimbas (pariwisata di DI Yogyakarta) saya kira tidak ya, asal teman-teman juga mau bantu beritanya. Saya kira itu di manapun bisa terjadi,” sambung HB X.
Imbas bentrokan PSHT VS PSIM-Brajamusti, Peninggalan Ki Hajar Dewantara mengalami kerusakan
Bentrokan membuat kelompok massa PSHT kocar-kacir. Massa PSHT sebagian berusaha menyelamatkan diri karena sudah dikepung oleh massa warga masyarakat Kota Yogyakarta dan tim TNI-Polri. Jelas kelompok massa PSHT berlarian tunggang-langgang ke berbagai area publik yang terbuka yang menurut mereka mudah dilalui.
Area publik itu antara lain Pendapa Taman Siswa dan Museum Dewantara Kirti Griya, yang hanya berpagar kira-kira setengah meter.
Museum diketahui hanya dengan pintu gerbang tanpa sekat, itu sudah cukup bagi mereka bersembunyi — selain tempat atau gedung-gedung lain, yang sulit bagi mereka dimasuki karena tidak terbuka.
Dengan demikian akibat kerusuhan Kota Yogyakarta mencengkam semalaman (4/6/23), berimbas rusaknya bangunan dan koleksi Museum Dewantara Kirti Griya.
Museum itu adalah rumah pribadi tokoh pahlawan nasional Ki Hadjar Dewantara.
Kerusakan terlihat seperti perabot atau furnitur yang ada di dalamnya, itu semuanya asli milik mendiang Ki Hadjar Dewantara.
Sebagai rumah pribadi, pernah bertamu di situ adalah para tokoh, pemimpin yang kita kenang sebagai founding fathers bangsa dan negara ini.
Mereka pernah duduk, berbincang, ngopi atau ngeteh, di ruang tamu yang kini kursi dan mejanya rusak berantakan oleh perusuh mengendarai motor berombongan.
Bentrokan, atau tawuran itu mengakibatkan kursi dan meja peninggalan Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara pun rusak.
Tanggapan Sri Sultan HB X terhadap Museum Ki Hadjar Dewantara
Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan Pemda DIY akan membantu museum memperbaiki kerusakan. “Kalau itu cagar budaya, kalau Pemda DIY bisa bantu, ya enggak apa-apa,” tutur Sultan di Kompleks Kepatihan, Senin (5/6/2023).