Mungkinkan Anies Akan Terjatuh Di Babak Awal?

Borong Tiket Parpol, Koalisi KIM Berpotensi Lawan Kotak Kosong

Ketum Partai NasDem Surya Paloh (Kiri) dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Kanan)

Maka PKB dan Partai NasDem menjadi harapan bagi PKS atau PDIP untuk bisa menyelamatkan nasib jago yang mereka usung. Terutama PKS yang sudah mendeklarasikan Anies. Maka nasib Anies akan bergantung pada tiket yang diberikan oleh PKB atau Partai NasDem.

Jika Partai Nasdem mau menyerahkan tiketnya ke PKS, maka Anies akan mudah melenggang maju sebagai Cagub Pilkada Jakarta tanpa harus mencari dukungan parpol lainnya sudah mencukupi. Namun jika Partai NasDem atau PKB tak memberikan tiket, maka pupuslah peluang Anies Baswedan untuk maju jika hanya mengandalkan PKS.

Yang menjadi masalah, perubahan politik bergerak sangat dinamis dan terjal. Anies yang sebelumnya bakal diberi rekomendasi oleh PKB dan Partai NasDem, belakangan kedua parpol itu berubah arah. Mereka kini justru sedang melirik untuk berkoalisi dengan KIM yang digawangi Gerindra dan Golkar.

Oleh sebab itu penulis baru memahami pernyataan dari Ketua Harian Partai Gerindra, Ahmad Sufmi Dasco yang memprediksi Pemilihan Gubernur Jakarta hanya akan diikuti dua calon.

Artinya, kedua calon itu yang berpeluang adalah kandidat yang diusung PDIP. Satu lagi kandidat yang diusung KIM Plus.

Ini sekedar simulasi, jika NasDem sepakat dengan PDIP berbagi Cagub dan Cawagub, maka koalisi ini bisa maju meraih tiket Pilkada. Sementara KIM merayu PKB bergabung ke koalisinya dengan nama baru Koalisi KIM plus untuk mengusung Ridwan Kamil.

Artinya peluang PKS mengantar Anies Baswedan-Sohibul Iman akan terkendala tambahan dukungan parpol dan terancam tidak bisa mengajukan calon di Pilkada.

Penulis kembali membuat simulasi andai saja Partai NasDem juga memutuskan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus, maka peluang PDIP juga pupus. Kalau sudah begitu maka calon yang diusung oleh KIM Plus akan menghadapi kotak kosong. Artinya resistensi dan gejolak politik dalam pertarungan Pilkada Jakarta bisa diminimalisasi. Karena yang bisa mengajukan calon hanya jago yang diusung Koalisi KIM Plus.

Namun percayalah skenario ini tidak akan dimainkan oleh para pengambil keputusan di parpol tingkat dewa dalam pusaran “permainan politik” Pilkada Jakarta. Para pemilik Hak Prerogatif tetap akan membuat skenario cerita adanya pertarungan dua kandidat.

Namun penulis berandai-andai dalam permainan politik di Jakarta. Penulis berspekulasi kekuatan politik akan mencoba “menyingkirkan” Anies Baswedan dari awal. Mengingat Anies adalah ancaman serius dengan elektabilitasnya yang tinggi dan sepertinya sulit dilawan jika maju.

Oleh karena itu kemungkinan bisa saja terjadi skenario dibuat adanya pertarungan antara dua koalisi yakni Koalisi KIM Plus melawan Koalisi PDI Perjuangan. Caranya? menutup peluang PKB atau Partai NasDem bersepakat dengan PKS. Jika NasDem atau PKB tidak memberikan tiketnya ke PKS, maka Anies dipastikan sulit untuk maju. Kecuali PDIP mau mengorbankan ideologi dan massa akar rumput, yakni berkoalisi dengan PKS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: