EDITOR.ID, Jakarta, – Sekretaris Umum Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) mengapresiasi Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri yang menangkap mantan petinggi ormas terlarang Front Pembela Islam (FPI), Munarman.
Munarman ditangkap di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (27/4).
Polri menuturkan, Munarman diduga terlibat dalam aksi pembaiatan teroris di UIN Jakarta dan juga Makassar, Sulawesi Selatan.
Gus Falah menyatakan, langkah Polri melalui Densus 88 itu patut didukung. Sebab, tindak terorisme itu memang bisa terjadi salah satunya karena influencer, atau figur yang memberikan pengaruh untuk menggerakkan aksi teror.
“Nah, saudara Munarman diduga kuat adalah influencer dalam aksi-aksi terorisme, bila dilihat dari peranannya dalam pembaiatan di UIN Jakarta dan Makassar,” kata Gus Falah dalam keterangan resminya, Selasa (27/4).
Gus Falah pun meminta Polri untuk menindak tegas para influencer terorisme lainnya, selain Munarman. Sebab, dia meyakini, masih banyak influencer teroris lainnya yang berkeliaran di negeri ini.
“Semua (influencer) harus ditindak. Karena pengaruh mereka menyesatkan dan membahayakan bagi umat Islam maupun bangsa ini,” ujar Gus Falah.
Disamping penindakan oleh aparat keamanan, Gus Falah juga mengingatkan negara untuk terus menerus melakukan pendekatan sosial dan budaya, guna mencegah aksi-aksi teror.
Salah satu wujud dari pendekatan itu adalah bersinergi dengan organisasi-organisasi Islam kebangsaan dan moderat.
“Negara jangan berhenti bersinergi dengan organisasi-organisasi seperti NU, Muhamadiyah, dan lainnya untuk mencegah terjerumusnya umat kepada radikalisme dan terorisme,” tegas Gus Falah. (Tim)