EDITOR.ID, Jakarta,- Terbelahnya Partai Demokrat menjadi dua kubu, yakni kubu Moeldoko dengan kubu Agus Harimurti Yudhoyono memantik minat sejumlah pihak ikut melibatkan diri dan mengambil manfaat.
Setelah Bambang Widjojanto yang masih digaji Pemprov DKI Jakarta sebagai Anggota Bidang Hukum dan Pencegahan Korupsi TGUPP atau Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan, kini merangkap job sebagai kuasa hukum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketum Partai Demokrat, kabar santer beredar giliran mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman juga merapat.
Beredar santer kabar bahwa pria yang sedang membela Rizieq Shihab di pengadilan ini konon bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Saat dikonfirmasi, Munarman hanya menjelaskan soal kezaliman.
Munarman tidak menjawab saat ditanyakan perihal pertemuan tersebut. Hanya saja, ia menerangkan bakal membela pihak manapun yang menjadi korban atas kezaliman.
“Jadi begini, prinsip saya dari dulu selalu membela pihak yang terzalimi. Jadi siapapun bila mengalami perlakuan zalim dari pihak lain, maka saya stand with them,” kata Munarman sebagaimana dilansir dari Suara.com, Senin (15/3/2021) malam.
Menurut pria kelahiran 16 September 1968 tersebut, pihak yang dizalimi itu biasanya tidak memiliki kekuasaan publik. Karena itu, Munarman bersimpatik dengan AHY yang tengah pusing oleh upaya kudeta partainya.
Munarman menawarkan bantuan kepada AHY berupa bantuan hukum. Tapi ia menggarisbawahi apabila putra dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu meminta bantuannya.
“Bentuk pembelaan adalah secara hukum, itupun kalau pihak AHY minta.”
Sebelumnya Munarman ikut mengometari soal kisruh Partai Demokrat pasca digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang.
Menurut Munarman, kisruh Partai Demokrat tersebut semakin lucu. Lantaran hal itu, ia pun menilai kehidupan di negara Indonesia semakin hari sudah semakin tidak jelas.
?Gonjang-ganjing Partai Demokrat ini makin lucu, ya. Saya mau kasih komentar publik karena makin hari makin enggak jelas kehidupan di negara ini,? ujar Munarman.
Selain itu, Munarman juga menilai gonjang ganjing Partai Demokrat akan menjadi ujian bagi konstitusi hukum melawan kekuasaan. (tim)
