“Jika ditanya bagaimana perasaan saya ya, saya tidak bisa mengungkapkannya dengan baik dalam Bahasa Inggris. Mungkin bisa dibilang saya kesal (pissed off),” ujar sang juara dunia 2022 itu sembari tersenyum.
Pembalap yang akrab disapa Pecco itu pun mengungkapkan dirinya cukup kesulitan pada Sprint MotoGP Mandalika, Sabtu (14/10/2023).
Meski merasa cukup nyaman pada sesi latihan kedua, pada sesi kualifikasi dia mulai merasakan ada yang salah dengan pengaturan teknis motornya.
“Saya merasa sangat baik dalam pengereman dan motor saya mengikuti saya dengan sangat baik. Di sisi lain, saya merasa tidak baik dengan elektronik, yang tidak bekerja seperti yang diharapkan,” kata Pecco dalam keterangannya.
“Empat balapan terakhir kami memiliki beberapa masalah dan ini bukan cara yang sempurna untuk memulai akhir pekan, tetapi kami akan mengelola itu,” tambah dia.
Hal itu pun membuatnya harus puas untuk memulai balapan utama nanti pada posisi ke-13.
Pada Sprint, Pecco juga hanya bisa finis di Posisi 8, tepat di belakang rekan satu timnya, Enea Bastianini.
“Dalam balapan, jika pebalap memulai dari P13, tentu dia sudah tahu itu akan sangat sulit, sehingga pembalap harus berusaha keras untuk mendapatkan posisi terdepan,” ungkap Bagnaia.
Sementara itu, Enea Bastianini juga menunjukkan performa positif setelah tiga kali absen balapan.
Dia terbukti langsung beradaptasi dengan motor.
“Saya langsung menemukan kecepatan. Saya merasa bahwa secara fisik merasa cukup baik. Semoga besok saya bisa melakukan lebih dari sebelumnya,” ucap Enea.
Pada sesi main race, Ducati Indonesia juga akan memberi dukungan penuh kepada tim Ducati Corse.
CEO Ducati Indonesia, Jimmy Budhijanto mengaku optimistis pembalap Ducati khususnya Pecco Bagnaia akan memberi kejutan di main race sekaligus kembali mengamankan puncak klasemen pembalap MotoGP. (Antara)