Meski Diguyur Hujan, Tim SKK Migas Cek di Lapangan Eksplorasi Migas Akhir Tahun 2022

Meski hujan lebat, manajemen SKK Migas dan PHE WMO melihat secara detail lokasi-lokasi yang menjadi titik lifting akhir tahun agar berjalan lancar.

Rudi Satwiko dalam kunjungan menaruh harapan besar kepada PHE WMO agar tahun depan kinerja bisa lebih meningkat lagi.

“Terutama setelah pandemi melandai, perekonomian menggeliat dan kita bersiap menghadapi ancaman krisis ekonomi global. Kemandirian produksi energi tentu sangat dibutuhkan dalam menopang pembangunan,” katanya.

Rudi mengharapkan agar PHE WMO dapat memberikan kontribusi untuk mendukung pencapaian target peningkatan produksi migas jangka panjang di tahun 2030, yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD).

Endro Hartanto menyampaikan pencapaian di tahun 2022 cukup baik. Hal ini berkat adanya dukungan dari SKK Migas dan Stakeholders terkait serta beberapa kegiatan operasional.

“Kami melakukan upaya Implementasi sistem pemeliharaan dengan efisien, sehingga mencapai angka reliability dan availability diatas 99%”, ujar Endro

Secara operasional Muhamad Arifin menambahkan bahwa PHE WMO menghadapi sejumlah tantangan dalam proses produksi minyak. Kendala pertama adalah tertundanya reaktivasi dua sumur ESP di PHE-30.

Kendala lainnya adalah tertundanya rencana onstream Work Over sumur ESP PHE-40A1R, “Keduanya mundur beberapa bulan, karena masalah teknis saat pelaksanaan, seharusnya bulan Mei menjadi Agustus 2022”, tambah Arifin.

Menghadapi kendala tersebut, beberapa inisiatif pun diambil dengan mengoptimasi Lifting di sumur PHE-12A1, upaya lowering PHE-38A4, kegiatan well service dengan penggantian pompa ESP pada sumur PHE-40A3R, alternative power generation di PHE 30 serta beberapa kegiatan reaktivasi sumur. Upaya tersebut dapat menahan laju decline rate di PHE WMO.

Pencapaian PHE WMO di tahun 2022 tidak hanya di sisi Produksi. Pencapaian pada aspek keselamatan kerja berupa nihil kecelakaan dengan Total Recordable Injury Rate (TRIR) yang mampu bertahan di angka 0. selama 2.1 juta manhours hingga akhir November 2022. Saat ini PHE WMO telah mencatatkan 34.4 Juta manhous atau lebih dari 9 tahun tanpa kecelakaan dengan kehilangan jam kerja.

Komitmen menjalankan prinsip perusahaan keberlanjutan juga terlihat dengan perolehan penghargaan PROPER Emas yang berhasil diraih oleh PHE WMO pada tahun 2022 untuk ke empat kalinya.

Penghargaan yang diberikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup ini membuktikan konsistensi PHE WMO dalam menjalankan operasi dengan berfokus pada kelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

Selain itu di tahun ini beberapa penghargaan lainnya diperoleh PHE WMO yaitu Green Awards dari La Tofi School of CSR untuk Kategori Penanganan Sampah Plastik dan Pengembangan Keanekaragaman Hayati, ISDA juga penghargaan Subroto Award dari kementrian ESDM di bidang manajemen energi. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: