EDITOR.ID, Yogyakarta,- Sudah ratusan tenaga medis, perawat dan dokter berhari-hari berpisah dengan keluarganya dan mempertaruhkan nyawa demi mengobati para pasien yang terinfeksi virus Covid-19. Mereka adalah pahlawan Corona yang tengah berjuang di garda terdepan dalam memerangi dan menyelamatkan nyawa manusia.
Namun ironisnya, di beberapa tempat, keberadaan mereka ditolak. Jangankan saat masih hidup, saat sudah meninggalpun ada yang menolak jenazah para pahlawan medis ini.
Namun tidak semua rakyat berpandangan seperti demikian. Justru yang mendukung perjuangan para tenaga medis terus mengalir.
Seperti warga Kampung Baciro, Yogyakarta ini justru menyambut mereka bak pahlawan. Jumat (17/4), puluhan warga Baciro, Yogyakarta menyambut baik dan memberikan semangat kepada kedatangan sembilan tenaga medis yang menghuni baru Balai Pusdiklat PPSDM Kemendagri Kota Yogyakarta.
Mereka menghuni gedung itu karena mengalami kendala saat tinggal di rumahnya.
Warga terlihat berdiri dengan jarak agar tidak terlalu dekat. Para warga juga tampak mengenakan masker.
Warga bertepuk tangan menyambut kedatangan para tenaga medis corona, yang dibalas pula dengan lambaian tangan dari dalam mobil.
Banyak dari para warga yang datang memberikan penyambutan dengan membentangkan spanduk berisi tulisan untuk menyemangati tenaga medis dalam berjuang melawan Virus Corona. Aksi warga Baciro, Jogja ini patut diacungi jempol.
Beberapa poster itu di antaranya bertuliskan, ‘Untukmu Para Pahlawan, Selamat Nekerja, Anda Tidak Sendiri, Tetap Semangat, dan Kami Warga Baciro Siap Menerima Pahlawan Kesehatan COVID-19’.
Warga Kampung Baciro, Yogyakarta, berinisiatif menyambut dan memberi dukungan untuk tenaga medis yang tiba di tempat persinggahan sementara di Pusdiklat Kemendagri, Baciro, Yogyakarta.
Ketua RW 10 Baciro, Servasius Wue menyebut penyambutan itu sebagai aksi yang spontan. Dia menjelaskan jika ada penolakan di daerah lain, maka warga Baciro siap menerima para tenaga medis. Menurutnya, perjuangan mereka layak diberi penghormatan setinggi-tingginya.
“Sementara ini banyak daerah yang memperlakukan beliau-beliau dengan tidak baik. Perawat ditolak, meninggal-pun ditolak. Kami ingin memberikan warna yang berbeda,” ujar Servasius, Jumat (17/4/2020).
Kapasitas Pusdiklat Kemendagri di Baciro ini mampu menampung sekitar 150 orang.
Penyediaan lokasi tinggal sementara ini sebagai bentuk dukungan kepada tim medis agar bisa berkonsentrasi dalam menjalankan tugas.
Sekaligus mengantisipasi penolakan warga terhadap para tenaga medis corona di lingkungan tempat tinggal mereka.