Dalam video terlihat baliho yang dicopot dan disobek itu bergambar Anies dan Agus Harimurti Yudhoyono. Pada bagian tengah ada tulisan, Perubahan dan Perbaikan.
Sementara bagian bawah terdapat foto Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Cianjur, Lilis Boy. Diketahui Lilis juga merupakan anggota DPRD Jabar dari dapil Cianjur.
DPD Lombok Kamis Malam Langsung Copot Spanduk Anies-AHY
DPD Partai Demokrat NTB bergerak cepat menurunkan baliho dan spanduk milik partai Demokrat yang memuat gambar atau foto Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan.
Langkah ini sebagai tindak lanjut instruksi yang dikeluarkan DPP Partai Demokrat menyikapi kondisi Koalisi Perubahan terkini.
“Kami menjalankan instruksi DPP,” tegas Sekretaris DPD Partai Demokrat NTB Andi Mardan yang sebagaimana dilansir dari Lombok Post, Kamis malam (31/8).
Andi Mardan juga mengirimkan beberapa video yang memperlihatkan anggota partai mulai bekerja menurunkan semua baliho malam ini juga. “Kami merasa sudah tidak ada relevansinya memasang baliho ini, karena Anies sudah keluar dari perjanjian yang telah disepakati,” tegasnya.
Pihaknya pun akan mulai secara masif sejak malam ini, menurunkan semua alat sosialisasi yang memuat foto Anies Baswedan.
“Sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi, di tengah-tengah proses finalisasi kerja parpol koalisi dan persiapan deklarasi tiba-tiba terjadi perubahan fundamental yang mengejutkan,” sesalnya.
Dan yang lebih mengecewakan menurutnya hal itu terjadi di luar sepengetahuan partai Demokrat dan PKS.
Demokrat Merasa Dipaksa Terima Duet Anies-Cak Imin
Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya sebelumnya mengungkapkan momen Cak Imin ditetapkan sebagai cawapres Anies Baswedan. Keputusan itu, kata Riefky, diambil sepihak oleh Ketum NasDem Surya Paloh.
“Namun demikian, sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja parpol koalisi bersama capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan,” kata Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).
“Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” imbuh dia.
Riefky menyebut Anies dipanggil malam itu juga oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan tersebut. Meski demikian, Riefky menyebut Anies hanya mengutus Sudirman, juru bicaranya, untuk menyampaikan keputusan penting tersebut kepada Demokrat dan PKS.