EDITOR.ID, Jakarta, – Kementerian Sosial berencana untuk membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jakarta dan Bekasi, Jawa Barat, untuk menampung eks pemulung dan tunawisma.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) saat peresmian Sentra Kreasi Asistensi Rehabilitasi Sosial atau Atensi di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, Kamis (18/2).
Rusunawa akan dibangun di dua lokasi, yakni di Balai Karya Pangudi Luhur dan Rumah Perlindungan dan Trauma Center Bambu Apus, Jakarta Pusat.
“Salah satu dampak sosial yang terjadi karena COVID-19 adalah banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal. Kami beri solusi dengan membangun rusunawa,” ujar Risma, sebagaimana dilansir dari Kompas.com.
Pembangunan dua rusunawa itu akan dilakukan oleh Kementerian Sosial bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Dua rusunawa itu didesain masing-masing memiliki lima lantai dengan daya tampung sekitar 100 warga telantar.
Mantan Wali Kota Surabaya, Jawa Timur ini aktif menemui pemulung dan tunawisma di jalanan Ibu Kota semenjak dilantik sebagai menteri sosial oleh Presiden Joko Widodo akhir Desember lalu.
Beberapa di antara pemulung dan tunawisma tersebut kemudian diboyong ke Balai Kemensos di Bekasi tersebut untuk mendapatkan pelatihan. Salah satunya adalah pria bernama Kastubi.
Pria 69 tahun ini yang sebelumnya berprofesi sebagai pemulung mengaku tidak betah tinggal di Balai tersebut karena terbiasa beraktivitas di luar ruangan.
“Ya kalau pesan saya kalau tugas, tugaslah yang bagus. Kalau orang dikurung-kurung begini kurang bebas, kemerdekaan itu hilang. Biasa di jalan sih ya,” kata Kastubi saat ditemui wartawan.
Kastubi mengaku sudah bertahun-tahun menjadi pemulung di sekitar Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Penghasilannya tak pasti. Dia biasa mengantongi uang Rp 9.000 hingga Rp 50.000 per hari.
Uang itu dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pria yang tinggal seorang diri ini. (Tim)