EDITOR.ID, Jakarta,- Ratusan ribu lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) gagal menembus Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri (SNPMB PTN) 2018.
Dari 860.001 peserta pendaftar yang telah mengikuti ujian tertulis baik Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC), maupun Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang dilaksanakan secara nasional, hanya 165.831 siswa yang diterima di 85 PTN melalui jalur SBMPTN 2018.
Jika dihitung, artinya hanya 19,8% siswa yang lulus dari total seluruh peserta. Sisanya bisa melanjutkan mendaftar ke Perguruan Tinggi Swasta.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengingatkan pada para orang tua dan lulusan SLTA dan SMK untuk berhati-hati dalam memilih Perguruan Tinggi untuk melanjutkan studi. Menteri Nasir menghimbau kepada lulusan SLTA/SMK untuk memilih PT yang aktif.
“Kita punya 4.579 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat di laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti). Tolong dicek apa perguruan tinggi itu aktif atau tidak. Semoga yang aktif jadi pilihan anak Indonesia,” ujarnya, dalam konferensi pers SBMPTN 2018 di Gedung Kemenristekdikti, Jakarta (3/7/2018).
Menteri Nasir juga menyampaikan ucapan selamat bagi yang diterima di PTN pilihannya. Sedangkan bagi yang tidak diterima diharapkan tidak perlu berkecil hati.
“Saya ucapkan selamat bagi anak Indonesia yang mendapatkan kesempatan yang baik kali ini. Bagi yang belum lulus, masih ada kesempatan lain melalui jalur Seleksi Mandiri,” katanya.
Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri (SNPMB PTN) 2018 menjelaskan, sedikitnya 860.001 peserta mengikuti seleksi yang dilaksanakan secara nasional pada 8 Mei 2018 dan ujian keterampilan pada 9 dan/atau 11 Mei 2018.
Sebagai perincian, peserta kelompok Non-Bidikmisi diterima sebanyak 122.558 peserta, dan peserta berpotensi menjadi penerima Bidikmisi diterima sebanyak 43.273 peserta.
Kemudian, berdasarkan jenis ujian yang diikuti, peserta Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) diterima sebanyak 160.778 peserta, peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) diterima sebanyak 5.053 peserta.
Selanjutnya perincian peserta diterima menurut kelompok ujian yaitu, kelompok Saintek diterima sebanyak 68.333 peserta, kelompok Soshum diterima sebanyak 64.882 peserta, dan kelompok Campuran diterima sebanyak 32.616 peserta.
Panitia Pusat SNPMB PTN 2018 juga menetapkan, 45 (16,9%) peserta diterima dari sebanyak 267 pendaftar yang berkebutuhan khusus. Terdiri dari Tunanetra sebanyak 16 peserta, Tunarungu 10 peserta, Tunadaksa 13 peserta, dan 6 peserta berkebutuhan khusus lebih dari satu jenis.
Pada kesempatan yang sama Ketua Panitia Pusat SNPMB PTN 2018 Ravik Karsidi menyebutkan program studi (prodi) yang paling banyak diminati hampir sama dengan tahun sebelumnya.
“Untuk Saintek yang paling banyak diminati Ilmu Kedokteran, Farmasi, Teknik Informatika. Sedangkan untuk Soshum yang paling banyak diminati yaitu Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Komunikasi. Sementara untuk prodi baru yaitu Aktuaria dan Ilmu Komputer yang sesuai dengan tuntutan perkembangan terakhir atau era revolusi industri 4.0,” terang Ravik.
Di sisi lain, Sekretaris Panitia Pusat SNPMB PTN 2018 Joni Hermana mengatakan pelaksanaan ujian dengan menggunakan sistem android yang pertama kalinya dilakukan tahun ini, dinilai berjalan cukup baik.
Meski demikian, perlu dilakukan perbaikan pada ujian tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi pada penggunaan Android, soal ujian yang masih konversi dari versi cetak sehingga untuk ukuran layar handphone Android yang relatif kecil membuat peserta kesulitan.
“Selain itu dari aspek keamanan, karena menggunakan Wi-Fi sehingga masih rentan untuk diretas. Ini jadi evaluasi kami untuk semakin meningkatkan keamanan,” katanya. (tim)