EDITOR.ID, Kaltara,- Sosok AKBP Hendy Febrianto Kurniawan belakangan jadi perbincangan publik. Pasalnya perwira menengah polisi dengan dua melati di pundaknya ini melakukan gebrakan luar biasa. Ia berani membongkar praktek kejahatan yang dilakukan oknum polisi di institusinya sendiri.
Tertangkapnya Briptu Hasbudi jadi sorotan dan buah bibir masyarakat Kaltara. Masyarakat kaget, Briptu Hasbudi yang dikenal sebagai pengusaha besar, sukses dan kaya raya ternyata kekayaannya diperoleh dari bisnis gelap. Belakangan kasus besar “usaha sampingan” oknum bintara polisi itu terbongkar!
Tak banyak yang tahu ada sosok AKBP Hendy Febrianto Kurniawan dibalik keberhasilan terungkapnya kasus besar ini. Perwira menengah tersebut dikenal cerdas dan gigih membongkar bisnis gelap tambang emas dan impor pakaian bekas bernilai miliaran yang dilakukan The Crazy Rich Briptu Hasbudi dimana selama bertahun-tahun seolah tertutupi.
Bahkan perwira lulusan Akpol tahun 2000 ini yang turun sendiri memimpin operasi tersebut. AKBP Hendy turut hadir menangkap dan menggelandang Briptu Hasbudi dari Bandara Juwata Tarakan pada Rabu (4/5/2022) sore.
Briptu Hasbudi ditangkap atas kepemilikan pertambangan emas liar dan beberapa bisnis ilegal lainnya menghebohkan masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara).
Lalu siapa sebenarnya AKBP Hendy? Mengutip dari berbagai sumber dan wikipedia, AKBP Hendy merupakan lulusan dari Akpol 2000 yang berbakat serta memiliki pengalaman di bidang reserse.
AKBP Hendy sebelum menjabat Dirkrimsus di Polda Kaltara, merupakan mantan Wakil Direskrimsus Polda Metro Jaya yang kerap mengungkap kasus-kasus kakap.
AKBP Hendy juga pernah menduduki jabatan Wadireskrimsus Polda Banten. Kemudian dia juga pernah menjabat Kapolres Karawang dan Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
AKBP Hendy Febrianto Kurniawan semasa menjabat Kapolres Karawang berhasil mengungkap berbagai kasus besar. Salah satu kasus besar yang ditangani AKBP Hendy adalah kasus mutilasi perempuan berinisial SA, warga Pati, Jawa Tengah
Korban ditemukan di rumah kontrakannya Dusun Sukamulya, Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur. Ternyata korban dibunuh dan dimutilasi kemudian dibakar oleh suaminya berinisial MK. Motif sang suami memutilasi istrinya karena sakit hati.
Kemudian, perwira dengan dua melati di pundaknya itu juga dikenal dengan gebrakannya menembak mati para pelaku kejahatan jalanan. Sebanyak 16 kali dia menembak mati pelaku kejahatan karena melawan petugas.
Sejak saat itu, AKBP Hendy sangat dikenal melalui jargon tembak mati atau tembak kaki. Kisah itu bermula ketika Hendy pertama kali bertugas menjabat Kapolres Karawang.
Hendy menjanjikan hadiah kepada anggotanya uang Rp 5 juta. Syaratnya berhasil menembak kaki penjahat. Kemudian hadiah Rp 10 juta bagi anggota polisi yang bisa menembak mati penjahat sadis.
Selain itu, di awal kariernya Hendy juga pernah menjabat sebagai penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
AKBP Hendy yang belum genap dua minggu menduduki jabatan Dirkrimsus Polda Kaltara, berhasil mengungkap kasus bisnis ilegal yang dijalankan Briptu Hasbudi.
Berikut perjalanan karier AKBP Hendy Febrianto Kurniawan:
- Penyidik Muda tidak tetap KPK RI. (Pada tahun 2008)
- Kasubdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. (Pada tahun 2016)
- Kapolres Karawang Polda Jabar.[1] (Pada tahun 2017)
- Kanit Subdit I/Indag Dittipideksus Bareskrim Polri. (Pada tahun 2018)
- Wadirreskrimsus Polda Banten. (Pada tahun 2021)
- Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Pada tahun 2021)
- Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Kalimantan Utara (Dari tahun 2022 sampai dengan Sekarang)
Briptu Hasbudi Polisi Kaya Ditangkap
Penangkapan Briptu Hasbudi menggegerkan publik. Sebab, sudah bertahun-tahun bintara polisi ini aman dan mulus menjalankan praktek bisnis gelapnya.
Namun perjalanan kesuksesan bisnisnya kini harus terhenti setelah praktek ilegalnya dibongkar. Mulai dari menambang emas secara liar, menyelundupkan pakaian bekas hingga menyelundupkan daging.
Penangkapan Briptu Hasbudi memunculkan kehebohan. Bukan tanpa alasan, pasalnya sosok pria 29 tahun yang ditangkap oleh jajaran Ditkrimsus Polda Kaltara itu sangat tersohor di Kaltara. Briptu Hasbudi lebih dikenal sebagai pengusaha besar ketimbang profesinya sebagai polisi. Ia dikenal suka membagi-bagi uang.
Polisi bintara yang berdinas di Polairud Polres Tarakan dikenal sebagai pengusaha muda yang sukses dan memimpin sejumlah organisasi di bidang kemasyarakatan hingga olahraga.
Briptu Hasbudi saat ini tercatat menduduki jabatan Ketua Ikatan Pemuda Sulawesi Selatan (IPSS) Kaltara dan Ketua Beladiri Kempo Indonesia (BKI) Kaltara.
Penangkapan Briptu Hasbudi belakangan viral dan jadi buah bibir warganet.
Dalam kolom komentar netizen yang mengenal sosok Briptu Hasbudi, tidak sedikit menjulukinya sebagai crazy rich asal Kota Tarakan.
Namun siapa sangka, di balik kekayaan yang dimiliki Briptu Hasbudi sebagai pengusaha muda yang sukses, ternyata hasil dari menjalankan bisnis ilegal.
Tidak hanya memiliki tambang emas ilegal di Kecamatan Sekatak, Bulungan saja, Briptu Hasbudi juga menjalankan bisnis menyelundupkan pakaian bekas dan daging asal luar negeri.
Dari hasil penyelidikan kepolisian, Briptu Hasbudi melakukan itu dengan cara menyamarkan manifest barang yang akan dikirimkan.
Briptu Hasbudi ditangkap petugas ketika diduga akan melarikan diri melalui penerbangan Lion Air tujuan Makassar, Sulawesi Selatan. (tim)