Jakarta, EDITOR.ID,- Retno Nartani sosok perempuan yang sukses mengarungi dunia pertambangan yang selama ini indentik dengan pekerjaan kaum lelaki . Sejumlah perusahaan besar pertambangan telah menjadi bagian dari perjalanan hidupnya. Terbukti, Retno berhasil terjun ke dunia pertambangan dan telah menggeluti bidang tersebut selama 32 tahun.
Perjalanan panjang bagi Retno Nartani menjalani takdir Tuhan yang menuntun langkahnya ke dunia pertambangan. Bahkan dia sendiri tak sadar bahwa suatu ketika ia akan menjadi perempuan yang sukses bergelut dengan bisnis pertambangan.
Dimulai dari kecintaannya berkegiatan di area outdoor, Retno memutuskan untuk masuk ke pendidikan pertambangan yang rupanya didominasi oleh gender laki-laki. Retno mendaftar di jurusan Teknik Pertambangan di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1982.
Awal mulanya Retno tidak begitu mengetahui maksud dan tujuannya mengambil jurusan teknik pertambangan. Yang ia tahu saat itu adalah kesan dunia tambang yang didominasi oleh laki-laki dan keinginannya sendiri untuk bekerja di Kalimantan atau Irian Jaya. Namun hal tersebut tak mematahkan semangat dan ketangguhannya.
Seiring berjalannya waktu, Retno mulai menyukai mata kuliah Teknik Pertambangan. Bahkan, ia semakin ingin tahu proses-proses penambangan secara lebih rinci.
Keingintahuannya itu mengantarkan Retno pada pekerjaan pertamanya. Ketika adanya seleksi perusahaan yang mendatangi kampus, ia mengikuti seleksi itu dan diterima di PT Kaltim Prima Coal (KPC) pada tahun 1987. Saat itu, ia tak menyangka bahwa KPC akan menjadi perusahaan besar seperti saat ini.
Retno mendedikasikan diri selama 21 tahun di KPC. Ia memiliki tanggung jawab perencanaan eksplorasi tambang, ekstraksi batubara, pengembangan komunitas dan pengapalan batubara.
Karir Retno di dunia pertambangan diawali saat dirinya menjadi engineer. Lalu, dirinya meneruskan profesi menjadi superintendent, general manager, hingga menjadi direktur.
Setelah dari KPC, ia bekerja di beberapa perusahaan pertambangan nasional lain. Pengalaman tersebut banyak menempa dirinya. Tercatat Retno pernah bekerja diantaranya di Bara Alam Utama (BAU), Jembayan Muarabar (JMB) , di Adimitra Baratama Nusantara (ABN) dari tahun 2013.
Retno juga pernah menempati posisi Direktur HSE Corporate di Sinar Mas Mining. Pada tahun 2020 silam Retno pernah meraih penghargaan sebagai Best Woman in Mining dalam ajang Temu Profesi Tahunan Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (TPT PERHAPI) ke-29 tahun 2020.