Meski kepalanya terluka, Farhan mengatakan dia sudah berdamai dengan pelaku penganiayaan. Dia berharap agar ke depan tidak ada lagi kejadian serupa. “Sekarang dah damai. Saya di situ mukul juga ga, kalau saya mukul saya tahu risikonya. Beneran cuma misahin,” kata mahasiswa Universitas Pamulang (Unpam) itu.
FKUB Kumpulkan Para Tokoh Agama untuk Lakukan Mediasi
Setelah pengeroyokan yang diduga terjadi akibat pengusiran mahasiswa Universitas Pamulang saat berdoa rosario, warga Kampung Poncol, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan duduk bareng. Mereka melakukan mediasi dengan tokoh agama, hingga Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Kantor Lurah Babakan.
Penganiayaan terhadap mahasiswa Unpam yang sedang berdoa rosario itu terjadi pada Minggu malam. Akibat kejadian ini, seorang mahasiswi diduga menjadi korban penganiayaan oleh warga sekitar.
Asep Azis Masser, Kasubag TU pada Kementerian Agama Kota Tangerang Selatan mengatakan, telah menjumpai beberapa perwakilan untuk mengklarifikasi kasus dugaan intoleransi ini.
“Kita kumpul, semua aparat berkumpul yang berkepentingan dari RT, RW, Lurah, Camat, Kapolsek, semuanya kita berkumpul,” ujarnya di Kelurahan Babakan, Senin 6 Mei 2024.
FKUB sebagai anak kandung kementerian agama, kemudian juga tokoh masyarakat tadi, oraganisasi keagamaan, Ansor semua kumpul. Itu indah sekali ternyata. Kita sudah satu suara, bahwa semua ini kita menjadi damai lagi, kembali hidup berdampingan lagi,” ujarnya.
Asep memastikan tidak ada pengusiran umat beragama katolik dalam kasus ini. Menurutnya hal ini hanya disebabkan oleh kesalahpahaman. (tim)