Melihat Perbedaan Reaksi TNI Menyikapi Suara Effendi Simbolon

Terkait hal tersebut bermunculan berbagai tanggapan dan opini. Salah satunya dari peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi yang justru menilai bahwa tindakan spontanitas prajurit TNI AD tersebut tidak boleh dibiarkan.

Jakarta, EDITOR.ID, – Tindakan impulsif dan spontan prajurit TNI AD dalam menyikapi pernyataan anggota DPR RI Effendi Simbolon belakangan ini menghebohkan publik. Dalam video memperlihatkan sejumlah prajurit merasa anggota Komisi I DPR RI itu menghina TNI dengan pernyataannya yang menyebut TNI seperti gerombolan ormas.

Tindakan prajurit TNI AD berupa video kecaman dari berbagai satuan TNI AD kepada Effendi Simbolon atas pernyataannya tersebut dan menuntut permohonan maaf.

Hal tersebut diduga dipicu oleh arahan Kasad Dudung langsung kepada jajaran TNI AD untuk tidak tinggal diam atas pernyataan Effendi Simbolon yang menurut Dudung telah menginjak-injak harga diri dan kehormatan TNI AD.

Menyikapi hal tersebut, Effendi Simbolon akhirnya meminta maaf secara terbuka kepada TNI melalui konferensi pers yang disiarkan oleh hampir seluruh televisi nasional.

Terkait hal tersebut bermunculan berbagai tanggapan dan opini. Salah satunya dari peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi yang justru menilai bahwa tindakan spontanitas prajurit TNI AD tersebut tidak boleh dibiarkan.

Menurutnya, pimpinan TNI AD harus bisa menunjukkan kematangan dalam mengarahkan dan mengendalikan prajuritnya. Karena jika tidak, hal tersebut justru membuktikan kebenaran pernyataan Effendi Simbolon bahwa TNI seperti gerombolan.

Fakta bahwa hanya prajurit TNI AD yang bereaksi atas ucapan Effendi Simbolon juga menimbulkan tanda tanya. Apakah matra lainnya tidak merasa tersinggung dan dapat menerima kritikan dari luar? Atau memang TNI AD benar-benar seperti gerombolan ormas seperti yang diungkapkan Khairul Fahmi?

Effendy Simbolon Pernah Tuduh TNI Tapi Ditanggapi Bijak

Sementara itu, dilansir dari laman detik.com, pada tahun 2021 Effendi Simbolon juga pernah melontarkan pernyataan yang menyebut bahwa TNI dianggap tidak jujur kepada Presiden.

Hal tersebut terkait laporan Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada 1 dari daerah operasi Laut Natuna Utara kepada Jokowi saat acara upacara HUT Ke-76 TNI.

Pada saat itu Laksma TNI Dato Rusman sebagai Komandan melaporkan bahwa situasi perbatasan laut di Natuna dalam keadaan aman. Dato juga melaporkan bahwa ada beberapa kapal dari China dan Amerika yang melintasi laut internasional di perairan Indonesia di Natuna.

Atas laporan tersebut Effendi Simbolon merasa heran mengapa lembaga TNI justru terkesan tak jujur saat melaporkan kondisi pertahanan negara kepada Presiden.

Effendy Simbolon rupanya kurang memahami Konvensi Hukum Laut Internasional. Dimana kapal asing punya hak melintas bagi kapal-kapal dari China dan Amerika di wilayah perairan Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: