“Kalau memang salah harus salah. Ini namanya politisasi. Saya atas nama pribadi keluarga Bung Karno dan juga keluarga besar PDIP mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pimpinan dan anggota MPR periode 2019-2024,” katanya.
Di momentum tersebut, Mega mengaku legowo dan telah memaafkan segala yang telah menimpa dirinya dan keluarga di era orde baru.
“Maka kami menegaskan pihak keluarga bung karno telah memaafkan atas segala perlakuan yang sudah terjadi saat itu. Yang penting adalah rehabilitasi nama baik Bung Karno sebagai proklamator bangsa, penggali pancasila dan bapak bangsa,” ungkapnya.
Ia pun berharap hal itu menjadi momentum rekonsiliasi nasional. Tak boleh ada lagi politisasi demi kekuasaan kelompok tertentu.
“Kebijakan MPR dan Prabowo harus jadi momentum rekonsiliasi nasional. Pidato ini saya buat karena kita tidak hidup untuk disini saja tapi jauh ke masa depan, demi keselamatan dan masa depan anak cucu kita. Kalau tidak begitu siapa yang akan meluruskan. Apakah hanya cari kekuasaan saja, cari duit saja, itu pertanyaan besar saya,” ujarnya.
Mega juga meminta kader-kader PDI Perjuangan tak takut menyebarkan ideologi Bung Karno. Nilai-nilai dan pemikiran proklamator itu harus menjadi pedoman untuk kehidupan kedrpannya.
“Kita sebagai partai ideologis yang mengikuti hal yang begitu banyak kita tidak perlu takut, sembunyi lagi untuk membicarakan hal yang telah beliau sampaikan dari sejak bung karno muda sampai wafatnya,” tandasnya. (tim)