Namun urung terlaksana karena berbenturan dengan pelepasan calon jamaah haji. “Anggaran kami tidak cukup, hanya Rp200 ribu per malam untuk diklat.”
“Kami ingin di Asrama Haji, tetapi berbenturan dengan keberangkatan haji.”
“Kami juga sudah berusaha melobi pihak Disnaker Bangka Belitung agar ruangan di BLKI dapat digunakan, namun tempatnya belum siap,” jelas Dafri.
Akhirnya, Urban View Hotel menjadi pilihan terakhir untuk pelaksanaan seleksi ini.
Dafri menegaskan bahwa keputusan ini diambil demi kemudahan dan kedekatan lokasi bagi para peserta seleksi. “Terakhir saya minta itu di Disnaker, itu juga dipakai dan terus kurang siap,” ungkapnya.
“Maka dari itu akhirnya urban view hotel pilihan terakhir kita lah, karena kita ingin yang dekat-dekat disini aja sebenarnya,” pungkas Dafri.
Terkait hal ini, General Manager Urban View Hotel, Adelia Saragih menyayangkan adanya penemuan alat kontrasepsi kondom di kamar peserta seleksi Paskibra tingkat Nasional dan Provinsi Bangka Belitung.
Pihaknya memastikan telah melakukan land clearing atau telah mensterilkan kamar sebelum ditempati oleh para peserta seleksi Paskibra.
Bahkan sejak hari pertama para peserta masuk ke hotel, pihak Urban View Hotel juga telah menyerahkan kunci kamar kepada para panitia.
Panitia saat itu memastikan seluruh kamar bersih dari barang-barang yang ditinggalkan oleh pemesan kamar sebelumnya. “Hal ini tentu menjadi perhatian kami, mengingat kejadian itu ditemukan pada hari Sabtu.”
“Jadi hari pertama registrasi kami memang sudah cek atau audit kamar tersebut, bahwa kamar tersebut layak jadi event Kesbangpol.”
“Perihal hari pertama mereka check in itu kami sudah menyerahkan kunci ke panitia, sehingga hari pertama hingga check out itu kami tidak terima kunci lagi.”
“Bahkan FO pun tidak terima kunci jadi semua diserahkan panitia, panitia nanti yang pegang kunci,” beber Adelia, Kamis (30/4/2024).
Adelia juga tak menampik housekeeping punya back up kunci kamar cadangan.
Namun hal itu hanya akan digunakan apabila diperintahkan untuk membersihkan kamar, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) hotel tersebut. “Jadi memang setiap harinya sesuai dengan SOP hotel, seperti isi ulang air minum.”
“Tapi misalkan bongkar (barang dan lain-lain) itu tidak dilakukan mengingat kamar itu dipakai selama empat hari,” ucapnya.
Dirinya juga menjelaskan, penemuan alat kontrasepsi terjadi pada hari keempat seleksi Paskibra.
Sehingga akan sangat disayangkan sekali apabila menyudutkan pihak hotel atas penemuan alat kontrasepsi ini.
“Akan disayangkan kenapa ditemukan itu (alat kontrasepsi) pada hari Sabtu, andaikan di hari pertama, tentu kami akan bertanggung jawab.”