EDITOR.ID, Jakarta,- Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri berhasil mengungkap pusat latihan Jaringan Teroris Jemaah Islamiyah (JI). Adapun pusat latihan Jaringan Teroris Jemaah Islamiyah yang berhasil diungkap oleh Densus 88 Antiteror tersebut berada di sejumlah lokasi di Jawa Tengah, salah satunya terletak di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.
Sementara itu, sebuah bangunan dua lantai disewa oleh Jaringan Teroris Jemaah Islamiyah untuk dijadikan salah satu tempat latihan, suasana villa tersebut terlihat asri dengan banyaknya pohon cemara di sekitar area, selain itu lokasi tersebut cukup sepi.
Bila dilihat dari letaknya, bangunan tersebut seperti villa yang juga digunakan sebagai tempat istirahat para anggota Jemaah Islamiyah.
Dari bangunan itulah, para anggota muda Jemaah Islamiyah dilatih bela diri serta persenjataan hingga simulasi penyerangan pasukan VVIP.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, di pusat latihan Jaringan Teroris Jemaah Islamiyah tersebut sudah disiapkan beberapa pelatih untuk membentuk para anggotanya agar terampil dalam bela diri, menggunakan pedang dan samurai hingga penyergapan dan perakitan bom.
Lebih lanjut, disampaikan oleh Argo Yuwono, salah satu pelatih anggota Jemaah Islamiyah tersebut adalah Joko Priyono alias Karso, salah seorang teroris yang telah ditangkap pihak Kepolisian pada tahun 2019 lalu.
Joko Priyono ditunjuk sebagai pelatih oleh Amir atau Pimpinan Jemaah Islamiyah Para Wijayanto.
Untuk diketahui, Joko Priyono ditangkap pada 2019 lalu dan telah berstatus narapidana dengan masa hukuman 3,8 tahun penjara.
“Lokasi ini menjadi tempat pelatihan para generasi muda JI,” ucap Argo Yuwomo, Sabtu, 26 Desember 2020.
“Mereka dilatih bergaya militer dengan tujuan untuk membentuk pasukan sesuai dengan program yang dibuat oleh pemimpin jaringan ini (JI),” kata Jenderal Bintang Dua ini sebagaimana dilansir dari PMJNews.
Sementara itu, para kader baru Jemaah Islamiyah tersebut umumnya merupakan remaja cerdas dari beberapa Pondok Pesantren, mereka direkrut secara professional.
Adapun, target Jaringan Teroris Jemaah Islamiyah tersebut yakni anak cerdas dengan ranking 1 hingga 10 di Pondok Pesantrennya guna dijadikan pemimpin Jemaah Islamiyah di masa depan.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror berhasil menangkap dua orang teroris yakni Taufik Bulaga alias Upik Lawangan dan Zulkarnaen.
Selain itu, Densus 88 Antiteror juga telah berhasil membongkar sumber dana hingga bunker milik Upik Lawanga. (tom)