Terakhir, Prof Yulius juga membantu anak korban banjir yang hafiz yang hafal surat As Sajadah untuk di berangkatkan umroh dengan keluarga atas nama Ilyas Awalludin siswa kelas 8 MTsN 6 Batusangkar anak dari pasangan Awalludin dan Nuryasni.
Tidak itu saja, MA juga memberikan bantuan uang tunai kepada petani penggarap lahan di Nagari Baringin, Limo Kaum dan Nagari Cubadak yang terdampak bencana banjir bandang.
Yulius menyebutkan bencana alam yang telah menelan korban jiwa dan menimbulkan kerugian harta benda itu perlu sokongan dari seluruh pihak agar pulih kembali.
Sementara itu Bupati Eka Putra sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada keluarga besar MA RI dan Hakim Indonesia beserta jajaran yang sudah membantu warga Tanah Datar korban pasca banjir bandang.
“Kami pemerintah daerah Tanah Datar sampaikan apresiasi dan terima kasih atas bantuannya. Ini menambah semangat bagi kami. Dengan dibangunnya Surau Tigo Batur, tentunya ini akan menambah semangat warga kami untuk beribadah. InsyaAllah, Surau ini nantinya akan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat untuk shalat berjamaah dan kegiatan keagamaan lainnya,” kata Bupati.
Bupati Eka juga berharap kepada masyarakat Nagari Parambahan khususnya warga Jorong Tigo Batur untuk senantiasa meramaikan Surau dengan melakukan sholat berjamaah dan kegiatan keagamaan.
“InsyaAllah dari Surau ini akan melahirkan para hafiz dan hafizah, agar pahalanya terus mengalir kepada yang membantu dan kepada pemilik lahan yang sudah bersedia menghibahkan tanahnya,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Tokoh masyarakat setempat Miswardi Jalinus. Atas nama seluruh warga Parambahan khususnya Jorong Tigo Batur dia menyampaikan terima kasih kepada Mahkamah Agung dan para hakim yang telah berniat untuk membangun kembali Surau Tigo Batur yang hanyut akibat banjir bandang beberapa waktu lalu.
“Kami masyarakat Parambahan sangat gembira dan terharu MA RI membangun kembali Surau Tigo Batur yang sebelumnya hanyut terbawa arus galodo yang telah berusia 30 tahun tersebut, semoga semua amal kebaikan dan ibadah kita diterima oleh Allah SWT dan Insyaallah kami akan memanfaatkan Surau ini dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.
Miswardi tambahkan, pembangunan Surau ini berada diatas lahan seluas 23 x 15 m² dan lahan ini milik kaum kami, dengan harapan nantinya lahir anak-anak yang hafiz Alquran, karena kami bertekad hidup tidak hari ini, tapi masih panjang jalan yang harus di lalui untuk hidup yang lebih baik kedepannya, tutupnya dengan tulus menghibahkan Tanah tersebut.