Batusangkar, Tanah Datar, EDITOR.ID,- Ketua Kamar Tata Usaha Negara Prof. DR. H. Yulius, SH.MH mewakili Mahkamah Agung (MA) RI Peduli menyerahkan bantuan kepada korban bencana alam banjir bandang di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Bantuan itu berupa membangun kembali surau yang hanyut di terjang banjir bandang di nagari Parambaan kecamatan Lima Kaum. MA Peduli juga membantu biaya pendidikan bagi anak-anak korban bencana.
Bantuan ini sudah yang kedua kali dilakukan Mahkamah Agung melalui MA Peduli kepada korban bencana alam banjir bandang di Sumatera Barat. Sebelumnya bantuan diserahkan oleh Ketua Mahkamah Agung Prof Muhammad Syarifuddin beberapa waktu lalu.
Momen peletakan batu pertama pembangunan surau Tigo Batua dilakukan langsung oleh Ketua Kamar Tata Usaha Negara Prof. DR. H. Yulius, SH.MH di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat setelah menempuh perjalanan beberapa jam dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) .
Dikesempatan tersebut Prof. Yulius sampaikan atas keprihatinan terhadap bencana banjir bandang yang terjadi di Nagari Parambahan banyak rumah yang hanyut termasuk Surau tempat beribadah masyarakat.
“Kami keluarga besar Mahkamah Agung RI turut prihatin atas bencana banjir bandang di Tanah Datar, setelah menerima informasi ada Surau yang hanyut di Nagari Parambahan,” kata Prof Yulius SH, MH dalam acara peletakan batu pertama pembangunan mushola Tigo Batua Parambahan.
“Kami berniat untuk membangun kembali dengan bantuan dari keluarga Besar Mahkamah Agung RI dan teman-teman warga peradilan. Alhamdulillah, hari ini kami hadir untuk meletakkan batu pertama pembangunan kembali surau ini,” lanjutnya.
Lebih lanjut Prof Yulius mengatakan pembangunan Surau ini berdasarkan RAB menghabiskan biaya sekitar Rp 165 juta, ditambah untuk kelengkapan diantaranya karpet, sound system, taman dan lainnya dengan total Rp 200 juta.
“Hari ini langsung kami serahkan biaya pembangun Surau Tigo Batua sebesar Rp 200 juta kepada Wali Nagari untuk langsung dibangun,” tuturnya.
Dalam pidatonya, Profesor Yulius menargetkan agar pembangunan mushola yang dibangun atas bantuan 200 juta rupiah ini, bisa selesai dalam waktu 3 bulan.
Beliau berharap agar mushola ini tidak hanya menjadi bangunan fisik, tetapi juga tempat yang digunakan dengan baik oleh seluruh komunitas, memberikan manfaat bagi semua.
Selain itu, katanya, MA juga membantu tabungan biaya pendidikan bagi anak korban banjir bandang sekitar 120 orang masing-masing menerima Rp 1 juta dan ditambah tas sekolah dan dari Dharmayukti Karini 50 pcs mukenah.