Jakarta, EDITOR.ID,- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mendesak PT Bali Tower untuk melakukan pendekatan lebih manusiawi dan kekeluargaan terhadap Sultan Rifat Alfatih. Mahasiswa Unibraw ini jadi korban jeratan kabel optik milik perusahaan tersebut.
Remaja 20 tahun itu saat ini terbaring lemah dirawat para dokter polisi di RS Polri karena terjerat kabel menjuntai milik PT Bali Tower.
“Nah untuk PT Bali Tower, menurut saya memang perlu saling melakukan pendekatan yang lebih manusiawi, kekeluargaan, tidak terlalu bicara formalitas uang, formalitas hukum, keadilan, dan sebagainya, itu nanti,” kata Mahfud usai menjenguk Sultan Rifat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (4/8/2023) seperti dilansir dari Antara.
“Tidak terlalu formalistik semata, lalu bicara lewat pengacara dengan sangat defensif dan sebagainya. Selesaikan baik-baik, insyaallah saya optimis,” tambah Mahfud.
Mahfud menuturkan, pihak keluarga Sultan menginginkan agar pihak PT Bali Tower dapat berbicara secara baik-baik terkait musibah dialami Sultan yang kini sulit berbicara dan makan, bukan malah menyalahkan.
“Selesaikan baik-baik, tidak lalu menyalahkan, kok baru lapor misalnya ke polisi. Selama ini kan dirawat sehingga enggak sempat lapor dan seterusnya, tapi bahwa fakta itu ada,” papar tokoh yang pernah menjabat Guru Besar hukum UII ini.
Mahfud Berharap Tidak Saling Melapor ke Polisi
Mahfud berharap tidak perlu jadi saling menyalahkan, lapor misalnya ke polisi. “Selama ini kan dirawat sehingga nggak sempat lapor. Tapi bahwa fakta itu ada. Oleh sebab itu, pendekatan kemanusiaan dan rasa solider sebagai sesama warga negara, itu aja hemat saya,” sambung Mahfud.
Menurut dia, mediasi merupakan jalan yang terbaik untuk ditempuh kedua belah pihak. “Kalau hukum tuh yang paling bagus mulai dengan mediasi, selesaikan dengan mediasi, kedua pihak ketemu. Lalu mau apa dan bagaimana, itu nomor satu,” ujarnya.
Bila mengambil jalur hukum, kata dia, maka konfliknya tidak bisa diselesaikan dengan baik, sehingga lembaga peradilan harus turun tangan.
“Tapi itu nantilah ya, yang penting ini dulu nih, nomor satu sembuh, yang kedua pihak yang dalam tanda petik bertanggung jawab, Bali Tower itu, supaya melakukan pendekatan yang lebih ‘Indonesiawi’ dan manusiawi,” kata Mahfud menegaskan.
Merujuk keterangan tim dokter RS Polri Kramat Jati yang menangani perawatan, Mahfud menyampaikan kondisi Sultan pun kini sudah berangsur membaik dibanding sebelumnya. Dia pun sempat berkomunikasi dengan Sultan melalui smartphone.