A kemudian mengajak korban berkenalan. Saat itu, keduanya sempat mengobrol hingga tiba-tiba korban menangis saat melihat sejoli berciuman di taman itu.
Korban ternyata memiliki trauma masa lalu dengan mantan kekasihnya. Saat itulah A kemudian mengorek pengakuan korban.
“Pelaku lalu menanyakan ‘kamu menangis karena ada masa lalu dengan mantan kekasihmu’. Di sana pelaku lalu memojokkan korban dengan mengulik masa lalu korban dengan tebakan-tebakan pelaku,” ujar Andre sebagaimana dilansir dari detikBali, Minggu (1/12/2024).
Korban Kena Tipu Daya Mantra, Diancam Jika Teriak Akan Dinikahkan
Bermodalkan pengakuan korban dan trauma masa lalunya, A mulai melancarkan muslihatnya. Dia mengancam dan memanipulasi korban hingga mau menuruti keinginannya.
Menurut Andre, tersangka mengelabui korban dengan memaksa ritual mandi suci untuk membersihkan korban dari trauma masa lalunya.
“A berkata, ‘Karena kamu sudah terikat dengan saya, kamu tidak bisa kemana-mana’. Dengan hal itu korban takut. ‘Kamu harus mandi wajib, harus disucikan’,” kata Andre melanjutkan.
Ancaman, intimidasi, dan manipulasi itu membuat korban terpojok. Menurut Andre, korban saat itu kalut karena terus diancam.
Tersangka dengan segala tipu dayanya mampu mengelabui korban agar bisa diajak ke homestay. A kemudian mengajak korban ke salah satu homestay dengan alasan ritual mandi suci bisa segera dilakukan. “Korban awalnya menolak. Setelah itu dia berupaya mengajak korban ikut dengan pelaku ke homestay. Pelaku terus mengancam di sana,” tutur Andre.
Dia bahkan memaksa korban untuk membayar biaya sewa kamar sebesar Rp 50 ribu. “Dia meminta korban untuk membayar kamar sebesar Rp 50 ribu ke resepsionis,” kata Andre.
Setelah masuk kamar homestay, korban kemudian diperkosa oleh pelaku karena terperdaya oleh rayuan maut dan tipu daya hingga ancaman tersangka hingga membuat korban tak berani melawan.
Korban terpaksa menurut karena terus diancam dan dimanipulasi tersangka. Setiba di homestay, tersangka yang membuka kamar dengan menggigit kunci.
“Jadi pelaku mengunci kamar homestay menggunakan bibir dengan cara digigit,” ungkap Andre.
A kemudian melancarkan aksinya. Dia kemudian merapalkan mantra dalam bahasa Bali, sebagai bagian dari ritual ‘mandi suci’.
A lantas mengeluarkan sejumlah ancaman agar perempuan itu mau membuka semua pakaiannya. “Korban sempat akan berteriak, tapi pelaku mengancam jika kamu teriak kita akan dinikahkan kalau ketahuan berduaan di dalam kamar,” ujarnya.
Beberapa menit kemudian, A memaksa membuka celana korban menggunakan kaki. Dia kemudian memerkosa korban di sana.