Paris, Prancis, EDITOR.ID – Prancis mendapatkan Perdana Menteri baru termuda merupakan yang pertama seorang Gay bernama Gabriel Attal.
Attal yang masih berusia 34 tahun dipilih menjadi kepala pemerintahan termuda di Perancis.
Dengan resminya penunjukan Attal, merupakan serangkaian perombakan kabinet masa kepemimpinan Presiden Emmanuel Macron agar dapat menghidupkan keberlangsungan masa jabatannya dari terjadinya perpecahan di Prancis.
Gabriel Attal ditunjuk langsung oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron sebagai Perdana Menteri (PM) Prancis baru menggantikan Elisabeth Borne (62), pada hari Selasa (9/1).
Presiden Prancis Emmanuel Macron memilih Gabriel Attal sebagai Perdana Menteri baru, menjadikan Attal tercatat dalam sejarah Prancis selain sebagai kepala pemerintahan pertama yang termuda, Attal juga secara terbuka terang-terangan bahwa dirinya adalah seorang gay.
Keputusan ini diambil Presiden Prancis Emmanuel Macron setelah mantan Perdana Menteri Elisabeth Borne mengundurkan diri setelah kurang dari dua tahun menjabat.
Promosi Attal dilihat sebagai upaya untuk meremajakan kepresidenan Macron menjelang pemilihan parlemen Eropa karena kelompok sayap kanan di bawah Marine Le Pen diperkirakan akan menjadi ancaman yang signifikan.
Hal itu menjadi alasan dikarenakan popularitas Macron yang semakin menurun setelah kebijakan reformasi pensiun yang tidak populer, kemudian hilangnya mayoritas suara secara keseluruhan dalam pemilihan parlemen, disertai undang-undang imigrasi yang kontroversial.
Menurut hasil jajak pendapat, meskipun Attal yang terbilang masih berusia 34 tahun ini, sebagai politisi termuda dinilai paling populer di Prancis diantara para politikus lainnya maupun pesaingnya dalam beberapa bulan terakhir.
Selain populer Attal diketahui memiliki tekad sangat kuat dalam hal ketegasannya untuk membantu kelas menengah di Prancis dalam menghadapi kenaikan biaya hidup warga Prancis terutama kaum menengah.
Attal pun dinilai memiliki jiwa melayani publik, tercermin disukai oleh sebagian besar warga masyarakat di Prancis, sekaligus memperjuangkan nasib kaum menengah di negaranya diantaranya dalam penanganan persoalan pengendalian imigrasi yang diharapkan nanti di kepemimpinannya akan lebih baik lagi.
Suasana berlangsungnya pengangkatan Attal sebagai Perdana Menteri, Attal mengenakan jas warna gelap dengan dasi warna biru. Attal berjalan melewati kerumunan pejabat maupun wartawan yang sibuk mengambil gambar dirinya.
Momen pengangkatan dirinya sebagai Perdana Menteri Prancis yang baru berlangsung
di Hotel Matignon, Paris, jabatan Perdana Menteri pun diserah terimakan dari Elisabeth Borne ke Gabriel Attal disaksikan Presiden Prancis.