Airlangga juga menegaskan, saat ini, Golkar di bawah kepemimpinannya masih solid. Karena itu, tidak ada rencana pergantian ketum dalam waktu dekat. “Kemarin rakernasnya kan solid,” ucapnya.
Elektabilitas Airlangga Nol Koma, Maju Jadi Capres?
Sejumlah pihak di internal Golkar diketahui tetap ngotot mengusung Airlangga baik sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden meski elektabilitasnya rendah.
“Insya Allah kami optimis bahwa kami masih tetap, sampai hari ini, kami mencalonkan ketum kami Pak Airlangga Hartarto, baik sebagai capres maupun cawapres,” ujar Ketua Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar MQ Iswara, Jumat (19/5/2023).
Berdasarkan hasil survei Litbang KOMPAS pada 29-10 Mei 2023 Golkar menempati urutan keempat dengan elektabilitas 7,3 persen.
Partai tua itu tertinggal jauh dari PDI-P yang meraup 23,3 persen suara, Gerindra 18,6 persen, dan Demokrat 8 persen.
Sementara, berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), Golkar duduk di urutan ke 4, ada di kelas menengah yang bersaing ketat dengan partai lainnya.
Survei yang digelar pada 1-8 Juli itu menyebut Golkar hanya meraup 6 persen suara, tertinggal dari PDI-P 23,7 persen, Gerindra 14,2 persen, PKS 6,2 persen.
Sementara, elektabilitas Airlangga juga suram. Berdasarkan survei LSI, dalam Top Of MInd pilihan presiden, Airlangga tidak meraup suara atau 0,0 persen.
Sementara, pada simulasi 19 nama calon presiden, elektabilitasnya hanya 0,5 persen.
Pun demikian ketika namanya diajukan dalam daftar 24 nama wakil presiden, ia hanya meraup 2,6 persen suara da 3,8 persen pada simulasi 12 nama. (tim)