Jakarta, EDITOR.ID,- Hasil jajak pendapat terbaru yang digelar Lembaga Survei Indonesia (LSI) terkait Pilpres 2024 menempatkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di posisi teratas. Paslon Prabowo-Gibran tak mampu lagi dikejar oleh pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Survei LSI ini melakukan simulasi dua pasangan calon atau head to head. Pertanyaannya siapakah dari ketiga paslon Capres-Cawapres yang ditelah ditetapkan KPU yang akan dipilih. Ada tiga nama paslon yang disodorkan ke responden dan dibuat head to head.
Jika yang lolos atau masuk ke putaran kedua adalah paslon Anies-Cak Imin vs Ganjar-Mahfud, maka keduanya memiliki kekuatan cenderung berimbang. Namun jika Prabowo-Gibran yang lolos ke putaran kedua maka Prabowo-Gibran yang akan menang dengan perolehan diatas 50 persen.
“Kalau misalnya yang masuk putaran kedua adalah Anies dan Ganjar, suara mereka cenderung sama kuat,” ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, Minggu (10/12/2023).
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 36,6%
Ganjar Pranowo-Mahfud Md 39,4%
Tidak tahu/tidak jawab 24,0%
“Tapi kalau yang masuk adalah AMIN melawan Prabowo, maka kecendrungannya Prabowo menang. Sudah di atas 56%,” ujar Djayadi Hanan.
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 26,4%
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 56,5%
Tidak tahu/tidak jawab 17,1%
“Demikian juga kalau yang berhadapan di putaran kedua adalah Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran. Prabowo-Gibran di angka di atas 52%, Ganjar-Mahfud di angka 27%,” imbuhnya.
Ganjar Pranowo-Mahfud Md 27,5%
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 52,7%
Tidak tahu/tidak jawab 19,7%.
Target populasi dalam survei ini yakni warga negara Indonesia (WNI) yang sudah berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari populasi nasional.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD), yakni teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Menggunakan metode tersebut, sampel sebanyak 1.426 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error +- 2,6%.
Teknik pengambilan data menggunakan wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. (tim)