EDITOR.ID, Ponorogo,- Liburan panjang Natal dan Tahun Baru tak membuat Menteri Sosial yang baru Tri Rismaharini leha-leha. Tak butuh menunggu hari kerja Senin besok, hari Minggu pun mantan Walikota Surabaya ini langsung tancap gas memulai tugas negara untuk pengabdiannya kepada rakyat sebagai Menteri Sosial.
Menteri Sosial Tri Rismaharini memulai perjalanan darat dari Kota Surabaya, Jawa Timur, ke DKI Jakarta, untuk segera ke kantor barunya, Kementerian Sosial (Kemensos).
Dalam perjalanan, Bu Risma, Tri Rismaharini akrab disapa menyempatkan “blusukan” ke Ponorogo Jawa Timur untuk menyapa rakyat disana. Kedatangan sosok perempuan yang dekat rakyat itu langsung disambut antusias warga miskin dan orang kecil.
Risma yang didampingi Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Harry Hikmat, dan rombongan singgah di Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jatim.
Risma dan rombongan menyapa para penyandang disabilitas intelektual yang mendapatkan program pemberdayaan dengan pemberian layanan vokasional.
Dalam kesempatan “blusukan” itu, Risma menyerahkan bantuan kepada penyandang disabilitas berupa kursi roda, walker, dan kruk.
Selain itu Risma juga menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD), alat peraga edukasi, sembako, alat peraga edukasi, peralatan belajar anak, sheltered workshop, layanan home care dan day care, dan sebagainya.
Risma juga khusus membawa bantuan sambel goreng tempe yang dibeli dari industri rumahan di kawasan Dolly, Surabaya yang sudah berganti rupa menjadi permukiman warga.
Bersama Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual “Kartini†di Temanggung, Kemensos bermitra dengan beberapa Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) termasuk LKS “Rumah Kasih Sayangâ€, memperkuat layanan rehabsos untuk kawasan ini.
Risma menyatakan, Kemensos berkomitmen penuh meningkatkan kemandirian para penyandang disabilitas intelektual.
“Mereka harus punya kemandirian dengan perlahan mengurangi ketergantungan kepada orang lain. Saya juga bawa bibit lele, nanti kita lihat progress-nya. Kalau ini bagus bisa diberdayakan untuk yang lain. Memang berat, tetapi harus dilakukan,†katanya.
Namun bantuan yang dimaksud Risma, bukan sekadar berupa bantuan yang bersifat charity, melainkan yang bisa memastikan aspek keberlanjutan.