Letusan Merapi Lontarkan Guyuran Lava 2.000 Meter Zona Bahaya 7 Km

Hari Kedua (12/3) aktivitas Gunung Merapi kembali terjadi erupsi dengan melontarkan guyuran lava sejauh 2.000 meter, dengan zona berbahaya ditetapkan sejauh 7 Km

Hari Kedua dan ketiga, (12-13/3) aktivitas Gunung Merapi terpantau terjadi erupsi dengan melontarkan guyuran lava 2.000 meter, dengan zona berbahaya sejauh 7 Km

Cirebon, Jawa Barat, EDITOR.ID, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengungkapkan Gunung Merapi meletus, terekam di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 150 detik. Arah angin ke barat laut Pada Kamis (13/2/2020), pukul 05.16 WIB.

Dampak erupsi Gunung Merapi abu vulkaniknya hingga sampai ke Jawa Barat di Cirebon, dilaporkan Senin pagi pukul 07:00 WIB oleh Ali Topan yang berada di kediamannya di Cileungit.

Begitu juga sama di Semarang dilaporkan oleh Slamet Ragil pada Senin pagi (13/3/2023).

Kondisi Senin pagi di Cirebon dan Semarang nampak kabut asap gunung Merapi dari Jawa Tengah  sampai ke Cirebon maupun Semarang sebagai terdampak erupsi Gunung Merapi sejak , Sabtu (11/3) siang pukul 12:11

Masyarakat kota Semarang dan Cirebon dihimbau untuk menggunakan masker agar pernapasan tidak mengalami gangguan terutama kepada usia anak-anak.

Pada malam hari semenjak awal Gunung Merapi erupsi Sabtu 11 Maret 2023. Terjadi erupsi lagi pukul 20:40 WIB ke arah Kali Bebeng/Krasak, dengan jarak luncur 2.000 meter ke arah Barat Daya (hulu Kali Bebeng)

Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya (jarak 7 km dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak).

Mengutip pernyataan Sri Sultan HB X, erupsi ini hanya akan menutup lobang-lobang bekas tambang saja, tidak meletus seperti dulu.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 7 kilometer dari Gunung Merapi, Yogyakarta-Jawa Tengah.⁣⁣
⁣⁣
“Diimbau agar warga atau pengunjung tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 7 km dari puncak gunung,” ujar PVMBG dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/2).⁣⁣
⁣⁣
Berdasarkan catatan diperoleh dsi pos pengamatan Gunung Merapi, hari ini 12 – 13 Maret 2023

1. Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pada 12 Maret 2023 pukul 01.11 WIB dengan jarak luncur 1300 m mengarah ke Barat Daya (hulu Kali Bebeng).

2. Terjadi awan panas guguran pukul 05.22 WIB dengan jarak luncur 1500 m ke Barat Daya (hulu K. Bebeng)

3. Terjadi awan panas guguran Gunung Merapi 12 Maret 2023 pukul 07.04 WIB jarak luncur 1500 m mengarah ke Barata Daya (K. Bebeng)

4. Terjadi awan panas guguran Gunung Merapi 12 Maret 2023 pukul 07.08 WIB jarak luncur 2000 m mengarah ke Barata Daya (K. Bebeng)

5. Terjadi awan panas guguran Gunung Merapi 12 Maret 2023 pukul 07.56 WIB jarak luncur 2500 m mengarah ke Barat Daya (K. Bebeng)

6. Terjadi awan panas guguran Gunung Merapi 12 Maret 2023 pukul 14.22. WIB jarak luncur 1500 m mengarah ke Barat Daya (K. Bebeng)

7. Terjadi awan panas guguran Gunung Merapi 12 Maret 2023 Pukul 16.18  WIB dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Jrakah – Boyolali, jarak luncur 1600 m ke arah Barat Daya

Pada pagi (13/3) Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 19-27 °C, kelembaban udara 60-98 %, dan tekanan udara 656-687 mmHg.

Teramati 3 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1200-1600 meter ke arah barat daya, status Gunung Merapi Level III (Siaga).

Meski erupsi sudah berhenti, Gunung Merapi masih berstatus level 3 atau Siaga. Dengan demikian, masyarakat sekitar tetap harus waspada karena masih ada potensi letusan eksplosif serta muntahan material vulkanik.

1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.

sumber data: BPPTKG, PVMBG. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: