Lembaga Penelitian Dialogis UWKS Lakukan Penelitian Tentang Pernikahan Dini, Begini Hasilnya

Peneliti Lembaga Penelitian Dialogis UWKS setelah presentasi penelitian tentang pernikahan dini

EDITOR.ID, Surabaya,- Lembaga penelitian Dialetika Demokrasi Gender dan Isu Sosial (Dialogis) FISIP Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) adakan seminar untuk mempresentasikan penelitian berjudul “Perkawinan Dini di Era Pandemi, Studi Fenomenologi di Surabaya” di Gedung Pancawaliko UWKS, Jumat (21/1).

Penelitian yang berjalan pada Oktober 2021 hingga Januari 2022 ini dilakukan oleh Dosen Ilmu Politik FISIP UWKS Galang Geraldy sekaligus Koordinator Peneliti, Mahasiswa UWKS Dewangga Evan, Giancita Wahyuni dan Mikhail Amzali.

Turut hadir dalam seminar ini, yakni Dinas Pendidikan Jatim, Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A), Pengadilan Agama Surabaya, Kemenag Surabaya, dan Yayasan Embun Surabaya.

Galang Geraldy menyatakan alasan menjadikan isu pernikahan dini menjadi fokus penelitian kali ini. “Pernikahan dini ini berangkat dari banyak faktor, yang memang saling bersinggungan. Ekonomi, budaya dan pendidikan,? ucap Galang.

?Untuk itu tanggapan dari stakeholder yang kita undang seperti Dinas Pendidikan Jatim, DP5A, Pengadilan Agama dan Kemenag turut mengafirmasi faktor-faktor tersebut, persoalannya belum ada kebijakan preventif yang berjalan Terstruktur, Masif dan Sistematif,” tambahnya.

Senada dengan Galang, Mikhael Amzali yang bertindak sebagai peneliti turut menyoroti bagaimana stigma yang ditudukan kepada perempuan menjadi masalah utama sedangkan dalam temuannya, berlarutnya masalah ini disebabkan oleh permasalahan struktural.

“Paradigma dari 6 panelis yang hadir masih melihat perempuan sebagai titik permasalahan secara konservatif, dalam tanda kutip masih melihat pakaian sebagai masalah besar, padahal dalam hasil penelitian kami, ini tidak hanya soal masalah pakaian, tetapi masalah yang sangat struktural,” ungkap Mikhael.

Mikhael berharap seminar ini bisa menjadi sinergi antar elemen untuk menyelesaikan permasalahan pernikahan dini.

“Menurut saya, dengan adanya seminar ini sinergitas antara birokrasi, akademisi, serta NGO terbangun untuk sadar bahwa pernikahan dini masih menjadi pekerjaan bersama,” kata Mikhael.

Dalam kesempatan yang sama, Dewangga Evan berharap penelitian ini mampu memberikan pencerahan terhadap problem pernikahan dini khususnya di Kota Surabaya.

“Sejatinya, penelitian ini bisa memberikan gambaran kepada kita semua bahwasanya pernikahan dini masih menjadi masalah yang cukup pelik untuk kota Surabaya. Harapan saya, penelitian ini menjadi nafas baru untuk masalah pernikahan dini di kota Surabaya,” kata Dewangga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: