Menurut Gus Baha, sebenarnya ini perangkat awam, yang bisa memperlihatkan siapa di antara ketiga pihak di atas yang benar. Hanya saja mau tidak orang Indonesia seperti itu. Maunya hanya berpikiran bahwa negara sekarang membela Nahdlatul Ulama, ini menyebabkan pertengkaran rutinan setiap tahun.
Sebenarnya tidak masalah menurut teori Falak, kata Gus Baha. Bagi orang yang tidak menekuni ilmu Falak biasanya suka ngomong, sesama Islam kok beda lebarannya.
“Memang kalau sama-sama Islam pikirannya harus sama? Orang yang berpikir seperti ini secara ilmu demokrasi saja sudah salah. Kan tidak harus sama meskipun agamanya sama. Itu sunnatullah. Cobalah percaya ilmu, jangan banyak bicara,” kritik Gus Baha yang sering tampil di Youtube ini. (tim)