Jakarta, EDITOR.ID,- Desas desus soal pengisian formasi Kabinet pemerintahan Presiden-Wapres terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka semakin menghangat dan mencuri perhatian publik. Bahkan susunan kabinet liar bermunculan menghiasi media massa. Berbagai isu pun mengiringi penentuan siapa saja yang akan mengisi jabatan prestisius menteri pembantu Prabowo-Gibran.
Tak jarang konon kabarnya pembahasan jabatan menteri berlangsung alot akibat “rebutan” posisi kementrian yang basah. Terutama di posisi kementrian bidang ekonomi dan hukum.
Kabar terbaru beredar isu rebutan posisi Menteri ESDM antara Partai Golkar dengan kolega kentalnya Partai Amanat Nasional (PAN). Kementerian ESDM menjadi incaran parpol KIM karena memiliki kewenangan mengatur izin tambang mineral dan batu bara.
Selain itu, ESDM dikenal sebagai pos yang basah karena pada akhir tahun 2022 saja mampu memberikan pendapatan negara bukan pajak dari sektor tambang mencapai Rp 173,5 triliun.
Partai Golkar dikabarkan mengincar posisi empuk Menteri ESDM. Partai beringin konon menjagokan Wakil Ketua Komisi Energi DPR Maman Abdurrahman.
Sedangkan PAN menginginkan Sekjen Eddy Soeparno yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi Energi sebagai Menteri ESDM titipan partai yang kini dipimpin Zulkifli Hasan ini. Posisi Menteri ESDM saat ini diduduki Arifin Tasrif dari kalangan profesional.
Airlangga Tanggapi Soal Isu Rebutan Menteri ESDM
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto akhirnya buka suara soal isu rebutan kursi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Kabinet Prabowo Subianto antara partainya dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Airlangga Hartarto membantah kabar itu. “Tidak pernah ada yang rebutan,” ujar Airlangga ketika ditemui di Sekolah Kolese Kanisius, Jakarta Pusat, Sabtu (11/5/2024).
Airlangga mengatakan bahwa pemimpin Koalisi Indonesia Maju, atau koalisi yang mengusung Prabowo-Gibran dalam Pemilu 2024, adalah Prabowo selaku presiden terpilih.
Airlangga juga membantah alotnya pembahasan kursi para pembantu Prabowo. Pria yang juga Menko Perekonomian itu menyebutkan masing-masing anggota koalisi justru berbagi untuk mengisi kursi pemerintahan pada era presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Ia tidak menjawab banyak ketika ditanya terkait proses penyusunan kabinet mendatang. Ia menegaskan bahwa susunan kabinet tak sama dengan organisasi sepak bola.
“Susunan kabinet tak sama dengan susunan (kepengurusan) PSSI,” ujarnya berseloroh.
Airlangga juga enggan mengungkapkan dengan jelas saat ditanya terkait jumlah kursi di kabinet yang disiapkan oleh Prabowo untuk Partai Golkar. “Tunggu tanggal mainnya,” katanya.