EDITOR.ID, Blora,- Jajaran Polres Blora Jawa Tengah menggelar kampanye positif untuk mengajak kalangan Nahdliyin di Pondok Pesantren daerah ini mengajarkan warganya memiliki sikap toleransi dalam menghormati pemeluk agama lain. Jajaran Polres Blora terus menggaungkan pentingnya toleransi dalam kehidupan saat ini.
Kapolres Blora, AKBP Antonius Anang, mengatakan, kepolisian setempat membuat kegiatan rutin menyambangi pesantren sebagai sarana menanamkan toleransi pada generasi milenial.
AKBP Antonius Anang, di Blora, Jumat, mengatakan kegiatan tersebut dijadikan rutinitas Polri agar literasi generasi muda terhadap toleransi dan menghindari paparan radikal menjadi semakin baik.
“Membimbing anak-anak santri ini untuk mengutamakan masalah toleransi. Jadi sejak dini kita tanamkan toleransi, kemudian mengajarkan masalah keberagaman, perbedaan, keindahan di dalam NKRI ini,†kata Anang.
Ketika mengunjungi pesantren, Polri kata dia memberikan semacam sosialisasi kepada para santri, kegiatan itu juga jadi sarana mempererat silaturahim dengan pengasuh pesantren agar program pencegahan intoleransi dan radikalisme bisa berjalan dengan baik.
Dalam kesempatan mengunjungi Pesantren Khozinatul Ulum di Kelurahan Mlangsen, Anang memberikan sosialisasi pada 1.500 santri yang ada di sana.
Menurut dia, Kabupaten Blora memiliki setidaknya 50 pondok pesantren, dan Polri rutin sepanjang tahun mengunjungi seluruhnya secara bergantian.
Anang mengharapkan program sosialisasi bersama pengurus pondok pesantren tersebut dapat memberikan fondasi bagi generasi muda agar di masa mendatang tidak mudah terpapar radikalisme dan intoleransi.
Pesan itu digelorakan Kapolres Blora, Antonius Anang saat meningkatkan komunikasi dengan pondok pesantren Al Khoziniyyah Blora, Jumat (14/2/2020)
“Kami selaku aparat keamanan di wilayah Kabupaten Blora bekerjasama dengan MUI kemudian dengan pondok pesantren yang ada diwilayah kabupaten Blora, kami sampaikan kepada para pengurus pondok pesantren bagaimana menyikapi situasi saat ini,” katanya.
Kapolres menghimbau agar dalam membimbing para santri dapat mengutamakan pentingnya toleransi. “Jadi sejak dini ditanamkan toleransi, mengajarkan keberagaman, dan keindahan,” pesannya.
Dengan penanaman toleransi ini, diharapkan lahir kader-kader kamtibnas dimasyarakat dari ponpes. “Saya berharap generasi muda dan santri jangan gampang terprovokasi berita hoaks, itu yang saat ini sangat marak,†ucapnya.