Editor.id, Bandung – Pembentukan karakter siswa sekolah menengah pertama (SMP) perlu dilakukan sejak dini. Hal ini penting sebagai fondasi sikap dan cara berpikir siswa dalam menghadapi berbagai tantangan, mulai dari ancaman peredaran narkoba, miras hingga pergaulan bebas dan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
Salah satu cara pembentukan karakter ini adalah dengan memperbanyak kajian keagamaan dan membiasakan bersedekah.
Hal ini dilakukan oleh SMPN 1 Baleendah bekerjasama dengan Hijrah Manajemen dan Yayasan Harapan Amal Mulia melalui kegiatan Safar Hijrah dengan tema “Miras, Narkoba dan Pergaulan Bebas Pangkal Bencana Indonesiaâ€.
Kegiatan ini diisi oleh penampilan vokalis Pas Bandung, Yuki and Friends. Yuki bernyanyi empat lagu sambil diselingi cerita perjalanan hijrahnya. Yuki juga mengajak siswa-siswi untuk lebih bertakwa dan mencintai Allah dan Rasulullah.
Tak hanya itu, dalam acara ini juga dipaparkan kondisi faktual Kota Palu pasca gempa dan tsunami oleh relawan Yayasan Harapan Amal Mulia, Riffa Anggadhitya.
Kepala SMPN 1 Baleendah, Asep Juhro S Pd M Si mengatakan bahwa karater sekolah sebagai modal pembentukan karakter bangsa.
“Siswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini dan bisa mengambil contoh yang baik dalam kehidupan di era serba canggih ini,” jelasnya usai kegiatan safari hijrah, Selasa (16/10).
Asep pun berpesan, agar para siswa jangan keluar dari Al-Quran dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.
Dirinya menambahkan, bahwa siswa SMPN 1 Baleendah telah mengamalkan berbagai praktek keagamaan dalam keseharian di sekolah.
“Ada kegiatan jumatan dan anak anak mengaji. Bahkan SMPN 1 Baleendah tahun ini jadi wakil kabupaten ke Provinsi Jabar. Kami mewakili kegiatan cerdas cermat antar SMP tentang kegamaan,” jelasnya.
Sementara itu, Yuki Pas Band mengaku sangat bersemangat untuk berbagi pengalaman hijrah sekaligus mengajak para siswa untuk mengamalkan sunnah.
“Generasi saat ini, generasi segala bisa, saya berharap bagaimanapun mereka ini generasi muda yang segalanya ada. Mereka ini paham kemajuan zaman dan tanpa batas, dan ini harus ada bentengnya yakni iman,” jelas Yuki.
Ada beberapa lagu Pas Band yang dinyanyikan seperti Malam, hingga Persib Bandung.
Diakhir acara, digelar penggalangan dana untuk membantu para korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam penggalangan dana ini terkumpul Rp 20 juta lebih.
‘’Semoga, infak untuk bencana Palu, Sigi dan Donggala ini bisa menjadi manfaat yang besar untuk para pengungsi. Sekaligus bisa menjadi ladang amal bagi para siswa dan guru di SMPN 1 Baleendah,’’pungkas Riffa.