Kudeta Partai Demokrat, Karma Ulah SBY ke Gus Dur?

gus dur

EDITOR.ID, Jakarta,- Ketakutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan adanya kudeta dipartai yang dipimpinnya melalui KLB (Kongres Luar Biasa) benar-benar terjadi. Hari Jumat (5/3/21) silam kader PD yang tidak cocok dengan AHY menggelar KLB di The Hill Hotel and Resort Deli Serdang, Sumatera Utara.

AHY sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) tak berkutik menghadapi penyelenggaraan Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar kader Partai Demokrat yang kecewa dengan kepemimpinannya. AHY tak mampu menghentikan KLB. Bahkan KLB berlangsung lancar tanpa ada gangguan pembubaran dari aparat keamanan.

Polemik hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatra Utara terus memunculkan sejumlah cerita di masyarakat.

Publik pun menilai, bahwa, pelaksanaan KLB partai berlambang mercy itu ditengarai adalah bentuk ?karma? akibat ulah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

?Biji salak, ditanam tumbuh salak,? demikian lagu anak-anak yang dipakai untuk mengomentari KLB PD ini.

Bagi kader Gus Dur, hal ini mengingatkan nasib buruk PKB, sehingga partai ini dirampas paksa dari tangan Gus Dur. Dan situasi itu terjadi di era SBY. Apalagi beredar sebuah video rekaman lama pernyataan Gus Dur yang sedang menyampaikan pidatonya terkait kisruh di internal PKB pada 2008 silam.

Saat panas-panasnya konflik PKB, Gus Dur menyebut SBY terlibat kisruh PKB dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @DiantyYasmin3.

Dalam narasi unggahannya ia menyebut pidato Gus Dur itu disampaikan saat SBY menjadi Presiden RI. Akun tersebut juga menyebut pidato Gus Dur itu merupakan karma SBY usai kepemimpinan putranya AHY di Partai Demokrat dikudeta oleh Moeldoko lewat KLB.

“Saat SBY menjadi Presiden, Gus Dur mengaku PKB yang didirikannya dicuri Muhaimin Iskandar yang dibantu SBY Karma itu nyata pa beye,” cuit DiantyYasmin3.

Polemik yang menimpa Paratai Demokrat ini juga dialami sejumlah partai. Termasuk PKB saat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur masih hidup. Pecahnya PKB terjadi saat SBY menjabat sebagai presiden RI.

Pegiat media sosial Denny Siregar menyentil SBY dan mengunggah sebuah berita berjudul “Gus Dur tuding SBY-JK kacaukan PKB”. Denny lantas meminta maaf dan mengingatkan kepada SBY soal masalah itu.

“Maaf pak @SBYudhoyono sekadar mengingatkan supaya enggak malu sama Tuhan,” tutur Denny, seperti dikutip dari hops.id, Minggu (07/03/2021).

Sementara Ketua DPW Barikade Gus Dur Jawa Timur Ahmad Arizal mengatakan hiruk pikuk di tubuh Partai Demokrat ini, benar-benar membuktikan bahwa hukum ?karma? sedang terjadi.

?Saya menolak lupa pada sejarah pecahnya PKB. Pada saat itu, menjadi dua kubu yaitu Muktamar PKB Parung dan Muktamar PKB Ancol. Ini terjadi di zaman Presiden SBY,? ujarnya sebagaimana dilansir dari duta.co Jumat (5/3/21).

Nah, lanjut Gus Arizal, semua tahu, paham dan mengerti, bahwa yang berhak atas PKB adalah Gus Dur. Tetapi faktanya sangat sadis. Partai ini harus diseret ke pengadilan.

?Begitu sampai ke pengadilan akhirnya keputusan pengadilan memutuskan Islah kembali ke Muktamar Semarang dengan kepemimpinan KH Abdurrahman Wahid sebagai Ketua Umum Dewan Syuro PKB dan Muhaimin Iskandar Ketua Umum Dewan Tanfidz PKB,? jelasnya.

Beres? Tidak. Tetapi, tambahnya, pada waktu itu kekuasaan dipegang SBY.

Saat itu SBY akan maju lagi sebagai Capres periode kedua dan berpihak ke PKB Muhaimin Cs.

Kemudian oleh Muhaimin cs hasil Muktamar PKB Ancol didaftarkan ke Menkumham RI dengan struktur kepengurusan PKB, tanpa nama Gus Dur sebagai Ketua Umum Dewan Syuro PKB. Imin Cs memasang KH Azis Mansyur sebagai Ketua Umum Dewan Syuro PKB.

?Dan ini sangat kasar, sadis. Ini membuktikan pengkhianatan Muhaimin terhadap Gus Dur yang nyata-nyata hasil keputusan Pengadilan Jakarta Selatan memutuskan ISLAH, dikhianati. Jelas ada backing, sehingga mereka berani melawan Gus Dur. Ini bukan kekuatan sembarangan, buktinya PKB benar-benar dirampas dari Gus Dur,? tambah Gus Arizal.

Jika melihat situasi yang terjadi pada Partai Demokrat, lanjutnya, maka, ini tidak jauh berbeda dengan peristiwa perampasan PKB saat itu. ?Saya melihat sederhana saja, ini tidak terlepas dari karma, kuwalat dengan Gus Dur,? tegasnya serius.

Apalagi, ujarnya, belum lama ini pernah terjadi ulah kader Demokrat yang membanding-bandingkan Makam Gus Dur dengan Musium SBY-ANI di Pacitan. Yang akhirnya bantuan dana hibah Rp 9 miliar itu dibatalkan oleh Pemprov Jatim.
?Barikade Gus Dur Jawa Timur tidak akan penah melupakan sejarah pengkhianatan terhadap Gus Dur, termasuk siapa sponsornya,? pungkasnya.

Sampai saat ini, isu kudeta terhadap Partai Demokrat masih hangat dibicarakan dan dicari titik terangnya. Sementara, video pernyataan Gus Dur tersebut sudah ditonton lebih dari seribu orang sejak diunggah Minggu (7/3/2021).

Ya! Kabar KLB Partai Demokrat terus menggema. Kini, AHY sibuk ?mengamankan? anak buahnya. Sampai-sampai ia menjamin bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SB) yang notabene ayahnya, yang dikabarkan telah menyetujui KLB, diluruskan AHY.

?Kini mereka menyiarkan berita bohong bahwa Pak SBY selaku Ketua MTP merestui gerakan mereka, itu tidak benar. Hoaks dan fitnah. Bapak SBY berada di belakang kami semua, para pemilik suara yang sah,? demikian AHY dalam siaran pers Partai Demokrat yang diterima di Jakarta, Kamis (18/2).

Penjelasan AHY ini menunjukkan betapa ringkih pertahanan kepengurusannya. Apalagi, dalam pantauan wartawan, di lokasi KLB suasananya semakin serem. Semua mobil yang masuk diberhentikan oleh petugas di pintu penjagaan. Orang-orang yang hendak masuk harus didata dan disesuaikan dengan undangan panitia.

Terlihat dari peserta yang hadir itu mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin. Nazaruddin terlihat keluar dari dalam mobil saat harus memasuki bilik disinfektan di depan pintu penjagaan hotel tadi malam. Bendera partai Demokrat juga sudah terpasang di lokasi hotel. Bendera itu dipasang mulai dari jalanan dekat hotel hingga pintu masuk hotel.

Bisa ditebak ending ceritanya. Ada kembaran Partai Demokrat. Dualisme kepemimpinan. Dan ini akan merambah daerah. Ujungnya, masuk ke pengadilan. Gugatan sengkata parpol. Ruhut Sitompul, politikus PD yang berpindah ke Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDI-P), juga menebak demikian. ?Kalau masing-masing merasa benar, nanti akan berakhir di pengadilan,? demikian kata Ruhut saat dialog dengan Tv-One. Siapkah AYH dan SBY? Waallahu?alam bishshawab. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: