Menurutnya, pertemuan bilateral ini tidak hanya menjadi sarana untuk membangun hubungan diplomatik, tetapi juga menjadi panggung bagi Presiden Jokowi untuk menjalankan peran aktif Indonesia dalam mempromosikan perdamaian dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi global yang berkelanjutan.
Seperti diketahui, usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (KTT OKI) di Riyadh, Presiden Jokowi bertolak menuju Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pasific Economic Cooperation (KTT APEC) pada tanggal 12 November 2023.
KTT OKI 2023 yang diselenggarakan 11 November 2023 menghasilkan sebuah resolusi yang berisikan 31 keputusan. Resolusi tersebut juga menunjukkan kesatuan posisi OKI terhadap situasi Gaza yang sangat memprihatinkan.
Beberapa isi keputusan yang disepakati, antara lain, mengecam agresi Israel di Gaza, mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak menghasilkan resolusi sehingga kekejaman dapat segera diakhiri, bantuan dapat masuk, dan pentingnya mematuhi hukum internasional, dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi mengecam perusakan rumah sakit di Gaza oleh Israel.
Resolusi tersebut juga memberikan mandat kepada Sekretariat OKI dan Liga Arab untuk membuat joint media monitoring unit.
Khusus untuk paragraf 11 di dalam resolusi, para leaders memberikan mandat kepada Saudi, Jordan, Mesir, Qatar, Turki, Indonesia, dan Nigeria untuk memulai actions atau memulai tindakan atas nama OKI dan Liga Arab untuk menghentikan perang di Gaza dan mendorong dimulainya proses perdamaian yang sungguh-sungguh dan genuine untuk mencapai perdamaian berdasarkan two-state solution.***