KPU Kalah Sama Anak-Anak SMP ini, Pemilihan Pake E-Voting Cuma 1 Menit

Tak Tahu Kenapa Negara Enggan Pakai Sistem E-Voting, Pemilu Era Digital Justru Dipraktekkan di Lingkungan Siswa SMP Sukoharjo. Para pelajar ini Mempraktekkan E-Voting untuk pemilihan Ketua OSIS dengan 1.000 Siswa yang Ikut Mencoblos. Hasilnya, Tidak Sampai 1 menit durasi tiap siswa untuk memilih Ketua OSIS

EDITOR.ID, Sukoharjo,- Komunitas Masyarakat Digital Indonesia (KMDI) Abadi Ika Setiawan tak habis pikir dan menyoroti pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kenapa tidak mau menggunakan teknologi canggih E-Voting dalam pelaksanaan Pemilihan Umum 2019 kemarin atau pelaksanaan Pilkada serentak tahun depan.

“Saya nggak paham kenapa pemerintah dan KPU enggan menggunakan teknologi pemungutan suara (voting) pada penyelenggaraan Pemilu menggunakan e-Voting,” kata Abadi Ika Setiawan di Jakarta, Sabtu (3/8/2019)

Padahal, lanjut Abadi Ika Setiawan, penggunaan teknologi E-Voting akan menghemat penggunaan anggaran pemungutan suara hingga puluhan miliar. “Selain itu penggunaan teknologi e-Voting akan mempercepat proses pelaksanaan pemberian suara dan penghitungan, perbedaannya sangat jauh jika menggunakan e-Voting dibanding dengan cara manual,” papar Abadi.

Konstituante atau pemilih tinggal datang ke TPS elektronik, menempelkan jarinya dan memberikan suara melalui sentuhan tangan. “Maka suara pemilih akan masuk ke database yang kuat yang tidak bisa dijebol, pada detik itu juga suara akan terhitung dan bisa dilihat hasilnya,” katanya.

Jika selama ini pemerintah dan KPU masih galau dan ragu-ragu untuk berani menggunakan teknologi dan sistem E-Voting dalam melaksanakan pemilihan Umum atau Pemilihan Kepala Daerah mendatang, tidak demikian hal nya dengan pelajar SMP di Sukoharjo, Jawa Tengah ini.

Meski mereka adalah sekolah di daerah namun pola pikir siswa siswinya sudah sangat milenial dan digital orentation. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, SMPN 1 Sukoharjo menggelar pemilihan ketua organisasi siswa intra sekolah (OSIS) berbasis elektronik voting (e-voting) pada Jumat 2 Agustus 2019.

Berbeda dengan pemilihan tahun sebelumnya yang hanya diikuti perwakilan kelas, pemilihan OSIS periode 2019-202 kali ini diikuti seluruh siswa dan guru.

Sejak pukul 07.30, murid kelas 1-3 SMPN 1 Sukoharjo mengantre di halaman sekolah menanti namanya dipanggil untuk masuk ke bilik suara.

Meskipun diikuti sekitar 1.000 orang, pemilihan berjalan singkat.

Hanya butuh waktu 1 sampe dengan 3 menit untuk meng-klik nama pasangan calon yang dipilih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: