Dan masih banyak lagi ayat-ayat Al-Qur’an lainnya yang kesemuanya menegaskan bahwa para nabi beserta pengikut-pengikut mereka beragama Islam. Dengan demikian, tidak ada seorang pun di antara mereka yang membawa selain Islam.
Adapun perbedaan di antara para nabi adalah terletak dalam hukum-hukum syari’at yang Allah ta’ala turunkan kepada mereka, seperti dalam tata cara dan ketentuan bersuci, shalat, zakat, puasa dan lainnya.
Tentang hal ini, Allah ta’ala berfirman:
Ù„ÙÙƒÙÙ„ÙÙ‘ جَعَلْنَا Ù…ÙنْكÙمْ Ø´Ùرْعَةً ÙˆÙŽÙ…Ùنْهَاجًا (المائدة : ٤٨)
Maknanya: “Dan untuk tiap-tiap umat di antara kalian (umat Muhammad dan umat-umat sebelumnya), Kami berikan aturan dan jalan yang terang†(QS al-Ma’idah: 48)
Dalam hadits shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الأَنْبÙيَاء٠إخْوَةٌ Ù„Ùعَلاَّت٠دÙيْنÙÙ‡Ùمْ وَاØÙدٌ ÙˆÙŽØ£ÙمَّهَاتÙÙ‡Ùمْ شَتَّى (رواه البخاري ومسلم وأØمد وابن Øبان)
Maknanya: “Para nabi bagaikan saudara seayah, agama mereka satu yaitu agama Islam, dan ibu-ibu (syari’at-syari’at) mereka berbeda-beda†(HR al-Bukhari, Muslim, Ahmad dan Ibnu Hibban).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Oleh karena itu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah Muslim pertama. Beliau diperintahkan oleh Allah untuk melanjutkan misi para nabi dan rasul sebelumnya dalam mengajarkan dan menyebarluaskan agama Islam.
Adapun surat al-An’am ayat 163 yang seakan-akan menyatakan bahwa Nabi Muhammad adalah Muslim pertama, maka yang dimaksud bahwa beliau adalah Muslim pertama di kalangan umatnya. Atau dengan kata lain, beliau adalah Muslim pertama pada masanya, bukan Muslim pertama secara mutlak.
Karena Muslim pertama secara mutlak adalah Nabi Adam ‘alaihis salam. Demikian yang dijelaskan dalam kitab-kitab tafsir, seperti tafsir ath-Thabari, al-Qurthubi, al-Baghawi, an-Nasafi, al-Jalalain, dan lainnya.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Dari apa yang telah diuraikan di atas menjadi jelas bahwa seluruh nabi dan rasul beserta para pengikut mereka adalah orang-orang yang beragama Islam, termasuk Nabi Musa, Nabi Isa, dan para pengikut keduanya.
Jika demikan halnya, kenapa para pengikut Nabi Musa dinamakan Yahudi dan para pengikut Nabi Isa disebut Nashrani?
Imam al-Qurthubi menjelaskan bahwa para pengikut Nabi Musa dinamakan Yahudi karena pertaubatan mereka dari menyembah anak sapi. Yahudi artinya orang-orang yang bertaubat. Sedangkan para pengikut Nabi Isa disebut Nashrani karena mereka adalah orang-orang yang menolong (nasharu) Nabi Isa dalam menegakkan agama Islam.