Jakarta, EDITOR.ID,- Lama tak terdengar, sosok selebgram cantik Hana Hanifa muncul lagi ke publik dan kini jadi perbincangan. Mendadak artis FTV berdarah Arab itu diperiksa Ditreskrimsus Polda Riau dalam kasus korupsi menerima uang hasil korupsi perjalanan dinas fiktif. Untuk sementara Hana masih diperiksa sebagai saksi.
Hana diperiksa kepolisian Polda Riau atas kasus dugaan korupsi SPPD fiktif di Sekretariat DPRD Riau periode 2020-2021, Kamis (5/12). Saat datang ke penyidik, ia tampil dengan pakaian tertutup dan berhijab.
Mengikuti perjalanan hidup sosok Hana Hanifah memang penuh warna warni dan kontroversi. Hana bukanlah nama baru di dunia hiburan Tanah Air. Ia sudah lama berkecimpung dan kerap main FTV.
Hana Hanifah sempat mulai heboh saat diisukan menjalin hubungan dengan Kris Hatta. Tapi hubungan itu perlahan sirna setelah Hana terjerat kasus dugaan prostitusi online pada tahun 2020 di Medan. Dirinya sempat ditangkap oleh anggota Satreskrim dan Satintelkam Polrestabes Medan bersama pria berinisial A di hotel daerah Medan.
Dengan melewati proses penyelidikan, akhirnya Hana pun dibebaskan dan saat hadir di konferensi pers Mako Polrestabes Medan, ia menyampaikan permintaan maaf dan menjelaskan bahwa statusnya adalah saksi.
Kini, tahun 2024 nama Hana Hanifah mendadak ramai kembali diperbincangkan setelah ia disebut terlibat dalam kasus dana SPPD fiktif yang merugikan keuangan negara.
Pemilik 1,1 juta pengikut di Instagram itu kembali ditimpa masalah. Pada 2022, ia disangkutpautkan dengan promosi judi online.
Setahun setelahnya, makin menggemparkan lagi saat Hana Hanifah menikah dengan Rendy. Namun, rumah tangga mereka berlangsung singkat cuma sebulan saja dan berakhir cerai.
Kini di 2024, Hana kembali menjadi sorotan setelah dipanggil polisi untuk kasus dugaan korupsi. Ia disebut menerima aliran dana SPPD fiktif DPRD Riau hingga ratusan juta rupiah.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah (Polda) Riau memanggil Hana dan memeriksa terkait dana aliran korupsi tersebut.
“Ada ratusan juta rupiah. Tapi masih dikonfirmasi karena sampai saat ini ada yang belum bisa terkonfirmasi dan akan dijadwalkan lagi ke saksi tersebut. Aliran dana ada beberapa kali yang masuk,” kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Anom Karabianto, kemarin.
Setelah sembilan jam menjalani pemeriksaan, Hana terbukti menerima dana tersebut sejak November 2021. Nominal dana yang diterima Hana berbeda-beda, ada Rp5 juta hingga Rp15 juta.
Penerimaan uang tidak hanya sekali dilakukan dan telah ditemukan bahwa pengirim dana adalah salah satu pegawai dari Sekretariat DPRD Provinsi Riau.
