Perwira Tinggi Polri yang sejak Oktober 2002 hingga November 2005 menjabat sebagai Duta Besar RI untuk negara Meksiko, merangkap Panama, Honduras dan Costa Rica itu menjelaskan pedagang narkoba dan teroris memiliki kebutuhan yang sama dalam hal logistik bahan-bahannya dan menyembunyikan pergerakkan barang-barang, manusia dan uang yang terlibat di dalamnya.
Dalam bergerak atau menjual narkoba di tempat dimana teroris tersebut menguasai suatu wilayah, lanjut Ahwil, hubungan antara pedagang narkoba dan teroris saling menguntungkan.
Pedagang narkoba mendapat keuntungan dari keahlian militer si teroris, persediaan senjata dan akes ke organisasi-organisasi rahasia. Sementara teroris, mendapatkan sumber pendapatan dan keahlian illegal dalam mentransfer dan pencucian transaksi illegal.
Lebih lanjut Ahwil menjelaskan, kedua grup ini melibatkan pegawai pemerintahan yang korup untuk saling memberi keuntungan, dimana kedua grup ini bisa mendapatkan akses pada dokumen-dokumen palsu, seperti paspor, identitas diri, dll. Pedagang narkoba juga mendapatkan keleluasaan.
Wakil Sekretaris Jenderal Organisasi BERSAMA, Drs. Asri Hadi, MA mengatakan acara ini sangat bermanfaat bagi publik Indonesia, terutama para pihak terkait yang berhubungan langsung dengan urusan narkoba dan terorisme.
“Ilmu dan pengalaman praktek langsung yang disampaikan para narasumber sangat penting bagi generasi penerus dalam penegakan hukum memberantas narkoba untuk bisa memahami anatomi dan lika liku mafia narkoba, bandar perdagangan narkoba dan jaringan teroris,” papar Asri ketika dimintai tanggapannya terkait diselenggerakannya webinar.
Selain itu, kehadiran para pakar yang menjadi pembicara dalam webinar ini juga mengangkat kredibilitas dan kualitas seminar ini. Mereka, kata Asri, merupakan para pakar yang sangat menguasai bidang yang mereka paparkan dalam seminar ini.
“Mereka bertahun-tahun berpengalaman bekerja dalam organisasi dan institusi yang khusus mengurusi dan turut mengusut kasus kejatahan narkoba dan terorisme. Selain itu, mereka juga pernah menjadi Dubes basis kejatahan internasional ini, seperti Komjen Ahwil yang pernah menjadi Dubes di Meksiko dan beberapa negara tempat kejahatan narkoba berpusat,” kata Asri.
Selain Komjen Pol Pur Ahwil Luthan yang akan membahas jaringan Golden Peacock, Webinar ini juga menghadirkan pembicara Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Nurfaizi Suwandi selaku mantan Duta Besar RI untuk Mesir periode 2012-2016. Jenderal Nurfaizi akan membahas soal Golden Crescent.