Jakarta, EDITOR.ID,- Partai Nasdem makin mematangkan kesepakatan membangun koalisi bersama dua parpol oposisi, Partai Demokrat (PD) dan PKS pada Pemilihan Presiden 2024. Bahkan dikabarkan, ketiga partai ini akan mengumumkan koalisi bersama mereka pada 10 November mendatang.
Ketiga parpol yang disebut-sebut berjuluk “Koalisi Perubahan” juga akan menggelar Deklarasi pengusungan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden (Capres) 2024. Namun nama Cawapresnya masih belum muncul.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh telah menargetkan mendeklarasikan “Koalisi Perubahan” pada 10 November 2022. Apa alasannya?
Menurut Ketua DPP Partai NasDem, Effendy Choirie atau Gus Choi, alasan pihaknya memilih tanggal tersebut karena bertepatan momen Hari Pahlawan.
“Alasannya ya mungkin aja karena itu 10 November itu Hari Pahlawan, cari hari baik,” kata Gus Choi saat dihubungi, Kamis (27/10/2022).
Gus Choi mengatakan NasDem mengambil momen itu dengan pemaknaan nilai-nilai kepahlawanan. “Selain mengambil makna, semangat kepahlawanan, supaya apa yang kita lakukan itu memiliki nilai-nilai kepahlawanan. Nilai-nilai kepahlawanan itu kan berarti patriotik, keikhlasan, pengorbanan untuk kepentingan Indonesia yang lebih besar,” ujarnya.
Gus Choi lalu menyinggung HUT NasDem pada 11 November. Dengan demikian, kata dia, sengaja momen-momen penting itu dilakukan secara berdekatan.
“Juga tanggal 11 kan ultah NasDem. Jadilah dibuat momen yang dekat-dekat gitu kan,” kata dia.
Gus Choi mengaku tidak tahu-menahu jika ada alasan lainnya terkait penentuan tanggal itu. Menurutnya, tanggal 10 November dipilih juga merupakan keberlanjutan dari proses-proses yang dilakukan sebelumnya.
“Ya nggak tahu lagi alasan lainnya ya pokoknya itulah. Kalau dilihat dari proses sebelumnya, kita sudah melakukan tahapan rakernas, setelah itu pengumuman deklarasi Anies. Setelah itu peresmian deklarasi koalisi dengan parpol. Ya itu proses kelanjutan aja secara wajar dan ketika itu sudah kita resmikan bersama kan lebih enak,” ujarnya.
Gus Choi lalu menyinggung munculnya anggapan bahwa pemilihan tanggal 10 November dianggap prematur. Dia menekankan setiap institusi termasuk parpol memiliki kedaulatan, pertimbangan, dan kalkulasinya sendiri.
“Ya ada juga orang yang menganggap, ‘wah ini belum waktunya’. Masih ada juga mungkin kan,” ujarnya.
“Setiap institusi, parpol, semua kan punya kedaulatan, logikanya, dan kalkulasinya sendiri. Itu semuanya jalan. Nggak ada yang boleh merasa terganggu,” tutur mantan politisi PKB ini.
Demokrat Tak Ingin Buru-Buru
Sementara Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, deklarasi koalisi 10 Nopember bisa terwujud jika konsolidasi dan penjajakan sudah menemukan kesepakatan dan titik temu.