Jakarta, EDITOR.ID,- Ketua Dewan Pembina Koalisi Jokowi Tegak Lurus, Khairil Hamzah mengatakan, kampanye sejatinya adalah sebuah strategi berkompetisi untuk merebut hati calon pemilih. Oleh sebab itu paslon Capres dan Cawapres di Pilpres 2024 seharusnya menyajikan apa visi misi calon pemimpin itu jika diberi amanah rakyat.
Capres dan Cawapres harus mampu meyakinkan kepada para calon pemilih, prestasi apa yang sudah mereka perbuat selama ini. Sehingga rakyat yakin akan memilih mereka karena punya kemampuan dan kapasitas untuk memimpin Indonesia.
“Kampanye bukan kemudian mencecar, mengolok-olok, merendahkan kubu lawan. Kalau kita mau membalas olok-olok atau menghina orang lain dalam suasana kampanye Pilpres sangat banyak, baik kebodohan intelektual, perilaku tidak bermoral, Law Class dalam bernegara,” ujar Khairil Hamzah dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (11/1/2024).
“Makhluk ciptaan Tuhan itu tidak ada yang sempurna. Jangan jumawa merasa paling benar sendiri, merasa paling pintar dan paling jujur padahal kenyataannya tidak demikian,” kata Khairil menambahkan.
Khairil Hamzah memberikan pedoman yang diajarkan oleh Muhammad Rasulullah SAW. “Beliau melarang mengolok-olok orang lain. Karena secara alami akan berbalas pantun. Kebaikan akan memantulkan kebaikan lagi, kejahatan akan memantulkan kejahatan lagi, kekerasan akan berbalas kekerasan, pembunuhan akan berbalas pembunuhan seperti di Gaza dan negara-negara arab,” paparnya.
Sehingga, lanjut Khairil, apa yang dilakukan kepada orang orang lain sejatinya merupakan cermin dari sesuatu yang justru dilakukan untuk dirinya sendiri atau kelompoknya.
“Semangat berkarya dengan lebih baik, kita syukuri perbedaan dengan toleransi dan sinergi,” tegasnya.
Dalam paparannya lebih lanjut Khairil mengatakan, strategi Capres Nomor Urut 1 Anies Baswedan dan Capres Nomor Urut 2 Ganjar Pranowo menyerang dan mengeroyok Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto justru menguntungkan Menteri Pertahanan tersebut.
Khairil menilai publik justru melihat Prabowo tergambarkan didzolimi. Akibatnya rakyat justru mengalihkan dukungannya ke Pak Prabowo. “Karena publik ingin memberikan dukungan dan bersimpatik kepada sosok Capres yang didzolimi, dihina, diolok-olok dan difitnah. Yang penting Pak Prabowo sabar menghadapi ujian ini,” kata Khairil.