Kisah Pilu Mahasiswa Unibraw Asal Bintaro, 7 Bulan Terkapar di RS Patah Leher Tersangkut Kabel Fiber Optik

Pihak keluarga sudah menemui perusahaan pemilik kabel fiber optik tersebut dan berjanji akan menyelesaikan kasus ini, namun hingga 7 bulan berlalu belum ada titik temu, meski mediasi dengan perusahaan telah dilakukan.

Sultan Rifat Alfatih (20 tahun) masih bolak balik ke rumah sakit selama 7 bulan ini karena perawatan menggunakan BPJS. Foto Ist

Bintaro, Tangerang Selatan, EDITOR.ID,- Seorang mahasiswa Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang Jawa Timur terancam masa depannya gara-gara terjerat kabel fiber optik yang melintang di Jalan Antasari Raya Cilandak Jakarta Selatan. Akibat peristiwa ini leher korban mengalami patah tenggorokan leher (fracture).

Peristiwa kecelakaan terjadi pada 5 Januari 2023 lalu sekitar pukul 10.35 WIB dan hingga kini korban masih terbaring lemah dengan kondisi memprihatikan.

Korban bernama Sultan Rifat Alfatih (20 tahun) masih bolak balik ke rumah sakit selama 7 bulan ini karena perawatan menggunakan BPJS.

Usai kejadian, Rifat, mahasiswa jurusan ilmu pemerintah ini, sempat koma selama 2 minggu dan dirawa di Rumah Sakit Fatmawati Cilandak Jakarta Selatan.

Menurut ayah korban, Fatih, peristiwa kecelaan terjadi saat anaknya yang masih semester lima ini, mengisi liburan ke rumah orang tuanya di Bintaro Tangerang Selatan.

Saat itu, Rifat mengendarai motor di Jalan Antasari Raya Jakarta Selatan, melaju.

“Tiba-tiba kabel fiber optik lepas kencang menjerat lehernya karena sebelumnya kabel tersebut tertarik dari pengendara mobil SUV yang berada di depannya dan lepas mengenai leher korban,” papar Fatih dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (27/7/2023)

Pihak keluarga sudah menemui perusahaan pemilik kabel fiber optik tersebut dan berjanji akan menyelesaikan kasus ini, namun hingga 7 bulan berlalu belum ada titik temu, meski mediasi dengan perusahaan telah dilakukan.

“Kami masih menunggu itikad baik perusahaan pemilik kabel untuk menyelesaikan kasus ini,” ujar Fatih, Ayah korban.

Saat ini kondisi Rifat masih memprihatinkan dan telah 7 kali melakukan operasi di bagian leher yang mengalami patah batang tenggorokan (fracture). Selain itu, Rifat tidak mampu bicara karena masih menggunakan kanul yang ada di lehernya.

Untuk makan, korban menggunakan selang dari hidungnya, dan kesulitan menelan ludahnya sendiri. “Ada Trauma psikologi dan mengalami depresi mental, untuk itu kami meminta perhatian dan perawatan insentif untuk kesembuhan,” ujar Fatih pilu.

Ayah korban Fatih berharap pihak perusahaan pemilik kabel fiber optik bertanggung jawab terhadap putranya. Bisa menghubungi ke nomer WA 0813-7070-2772 atau 0821-1317-7771. Fatih mohon dukungan dan doa dari publik dan masyarakat Indonesia. (tim)

Kabel Fiber Optik yang mengancam dan Membahayakan Keselamatan Pengendara Motor di Jalan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: