Kisah Pilu Alfatih Viral di Media, Unibraw Beri Perhatian, Kuliah Hingga Advokasi Hukum

Netizen mayoritas ikut bersedih atas apa yang dialami Sultan Rif'at Alfatih. Ia harus terkapar di rumah sakit. Tenggorokan lehernya nyaris patah akibat tersangkut kabel fiber optic yang menjuntai di jalanan tanpa dipedulikan perusahaan pemilik kabel tersebut.

Kisah Sultan Rif’at Alfatih, Rabu (26/7/2023) ini viral. Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Brawijaya Malang ini menjadi korban kabel fiber optik yang menjuntai hingga membuatnya mengalami luka parah di bagian tenggorokan. Foto Keluarga

Malang, Jawa Timur, EDITOR.ID,- Pemberitaan media soal penderitaan yang dialami Sultan Rif’at Alfatih, mahasiswa Universitas Brawijaya (Unibraw) asal Bintaro, Tangerang Selatan menuai empati publik. Bahkan kini kutipan pemberitaan di media diviralkan melalui media sosial #brawijayabergerak.

Kisah Sultan Rif’at Alfatih, Rabu (26/7/2023) ini viral. Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Brawijaya Malang ini menjadi korban kabel fiber optik yang menjuntai hingga membuatnya mengalami luka parah di bagian tenggorokan.

Netizen mayoritas ikut bersedih atas apa yang dialami Sultan Rif’at Alfatih. Ia harus terkapar di rumah sakit. Tenggorokan lehernya nyaris patah akibat tersangkut kabel fiber optic yang menjuntai di jalanan tanpa dipedulikan perusahaan pemilik kabel tersebut.

Kecerobohan ini hingga menyebabkan Sultan Rifat Alfatih harus tersangkut lehernya oleh kabel tersebut. Ia yang sedang mengendarai motor 7 bulan silam harus mengalami nasib naas saat tersangkut kabel yang menjuntai ditengah jalanan Jalan Antasari Jakarta Selatan.

Kejadian ini terjadi di Jakarta pada 5 Januari 2023. Akibat kejadian ini, Sultan Rif’at sama sekali tidak bisa bicara. Ia juga tidak bisa makan minum secara normal.

Penderitaan yang dialami Sultan Rif’at Alfatih mendapat perhatian dari kampusnya Unibraw usai ramai diberitakan oleh media online.

Dekan FISIP UB, Anang Sujoko S.Sos., M.Si., D.Comm mengungkapkan pihaknya hingga saat ini terus aktif berkomunikasi dengan pihak orang tua Sultan untuk membantu proses perkuliahan.

“Kami melalui Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan terus komunikasi dengan pihak Sultan. Kita berkomitmen untuk membantu proses kuliahnya,” ujarnya sebagaimana dilansir dari times.co.id.

“Saat ini kita menyarankan untuk mengambil cuti. Jika selanjutnya akan meneruskan perkuliahan di UB, FISIP siap mendampingi Sultan untuk menyelesaikan studynya,” sambung Anang Sujoko.

Tidak hanya itu, pria lulusan University of South Australia ini mengaku sudah berkomunikasi dengan Fakultas Hukum UB untuk membantu advokasi dengan memberikan bantuan hukum untuk Sultan.

“Kami sudah koordinasi dengan teman teman FH UB. Pihak Sultan juga akan menempuh jalur hukum soal ini, kami akan bantu dengan advokasi dari teman teman FH,” tuturnya.

Kemudian, FISIP UB melalui Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan juga sudah berkomunikasi dengan Ikatan Alumni FH UB untuk membantu Sultan salah satunya dengan memberikan bantuan hukum.

“Saya juga sudah berkoordinasi dengan Wakil Dekan bidang kemahasiswaan FISIP. Beliau sudah berkomunikasi dengan teman teman alumni FH UB yang siap memberikan bantuan hukum,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: