Medan, Sumatera Utara, EDITOR.ID,- Beredar viral video organisasi massa (Ormas) Pemuda Pancasila menggeruduk resto Mie Gacoan yang berada di Jalan Sisingamangaraja Medan, Sumatra Utara (Sumut). Sejumlah anggota ormas ini beramai-ramai dengan sangat arogan masuk kedalam resto dan terkesan “mengganggu” kenyamanan pengunjung kedai.
Dalam video yang berdurasi 48 menit itu memperlihatkan pria yang memakai seragam loreng oranye hitam beramai-ramai masuk ke dalam dan berdiri di depan meja layanan resto Mie Gacoan. Kedatangan gerombolan Pemuda Pancasila ke Mie Gacoan membuat pengunjung panik.
Dalam narasinya, sejumlah anggota PP menggeruduk kedai Mie Gacoan lantaran tidak diberi jatah mengelola parkir pembeli di lokasi warung tersebut.
“Gara-gara ormas Pemuda Pancasila tidak diberikan untuk mengelola parkir di Mie Gacoan, Jalan Sisingamangaraja, Medan. Ormas Pemuda Pancasila membuat resah pengunjung dan pengusaha Mie Gacoan,” demikian narasi dalam video tersebut seperti dilihat Rabu (27/9/2023).
Manajer Legal Mie Gacoan Region III Romy Tampubolon membenarkan adanya kedatangan sejumlah pria berpakaian ormas di Mie Gacoan Jalan Sisingamangaraja Medan. Peristiwa tersebut, lanjut Romy, terjadi beberapa waktu lalu dan mereka sempat makan dan minum di lokasi.
Pasalnya, mereka membuat keonaran dan meminta jatah parkir ke manajemen.
Manajemen Mie Gacoan menyatakan Ormas Pemuda Pancasila sudah lima kali mendatangi kedai yang terletak di Jalan Sisingamangaraja Medan. Mereka itu, lanjut Romy, memaksa meminta jatah pengelolaan parkir diberikan ke mereka.
“Ada sampai lima kali sebetulnya seperti itu. Kami sudah berupaya mediasi dengan ketua ormas tersebut. Tapi ketua ormas itu maunya parkir di sini dikelola oleh mereka,” ujar Romy Rabu (27/9/2023)
Mereka meminta jatah parkir dengan cara mengrusak sejumlah fasilitas kedai. Bahkan restoran ini pernah dilempar batu hingga botol pada Juli 2023 lalu.
Namun dengan gagah berani sang manajer restoran itu menolak permintaan mereka. Dengan tegar Romy Tampubolon “melawan” aksi premanisme ormas.
Romy mengatakan, permintaan mereka tak bisa dituruti lantaran parkir sudah dikelola manajemen perusahaan. Karena petugas parkir juga diberdayakan dari pemuda setempat.
Sebagaimana dilansir dari TribunMedan.com, Romy Tampubolon mengaku telah melapor ke Polsek Medan Kota. Tapi sayangnya laporan mereka terkesan mandek hingga saat ini. Saat dikonfirmasi mengenai penggerudukan ini, Kapolsek Medan Kota Kompol Selvintriansih terkesan buang badan.
Dia tidak bisa menjelaskan bagaimana langkahnya sebagai Kapolsek Medan Kota berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) menangani ini.