Untuk memilih juru selamat NTT pada periode 5 tahun ke depan, kita perlu melihat rekam jejak calon-calon yang akan menjadi juru kunci keselamatan perahu besar NTT tersebut. Oleh karenanya, pada momentum perayaan ulang tahun yang ke-3 tahun ini, BULIR.ID berinisiatif mengundang para akademisi, politisi dan pemerhati sosial mendiskusikan beberapa hal terkait problem krusial yang tengah dihadapi NTT.
Dr. Yohannes Don Bosco Doho yang saat ini bekerja di Departemen Komunikasi Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Jakarta akan menyoroti problem Etika dan Kominikasi Publik para calon pemimpin yang layak menjadi juru selamat NTT pada 5 tahun ke depan.
Etika menjadi penting yang harus dihidupi oleh para calon pemimpin. Sebab Tidak semua pemimpin memiliki kompetensi etis dalam kepemimpinannya.
Nilai-nilai kepemimpinan etis dapat diaktualkan melalui tindakan yang adil, menghargai sesama, jujur, humanis, mendorong inisiatif serta memberikan teladan. Inilah gambaran yang akan menjadi sorotan Dosen LSPR London School Jakarta ini.
Sementara Mbalembout merupakan politisi dan juga seorang advokat terkemuka asal NTT yang selama ini berkiprah di Ibu Kota Jakarta. Dia akan menyoroti problem hukum di NTT secara komprehensif. Ardy Mbalembout yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Hukum dan Pengamanan Partai Demokrat periode 2020-2025 akan lebih banyak menyoroti tantangan penegakan hukum di NTT yang merupakan provinsi kepulauan yang minim sumber daya manusia.
Selanjutnya Stela Nau merupakan Founder Komunitas NTT Muda akan menyoroti seperti apa sosok pemimpin yang layak menjadi juru selamat sebagaimana mesias yang dinantikan dari perspektif kaum muda. Kekayaan pengalamannya akan menyumbang lebih banyak ide-ide konstruktif ala anak muda yang paham akan kebutuhan kaumnya. (tom)