Alasannya, dia ingin fokus dan mengembangkan bisnisnya lebih besar lagi. Sebab, sejak tahun 2000, dia sudah merintis usaha pengobatan alternatif bersama saudara-nya dari Boyolali yang memiliki keahlian mengobati orang.
Awalnya, Agi mencoba menolong saudaranya itu untuk mengembangkan layanan pengobatan alternatif di Jakarta. “Saya renovasi rumah dan membeli perlengkapan usaha dengan menjual gelang milik istri dan laku Rp 1,5 juta,” kenangnya.
Klinik pengobatan tradisionalnya makin banyak. Usahanya membuka klinik kian mentereng, sebab lokasinya tidak lagi di gang-gang sempit tetapi di daerah strategis dengan desain klinik yang lebih modern. Layanan yang diberikan bukan hanya penyembuhan aneka penyakit, melainkan juga masalah kecantikan.
Layanan pengobatan alternatif ini memang semakin dilirik lantaran selain diklaim tanpa efek samping, biaya pengobatannya konon lebih murah ketimbang berobat ke dokter. Tak heran, banyak pebisnis menuai sukses di bisnis ini.
Agi tidak hanya memiliki satu jenis klinik, tetapi ada lebih dari lima jenis klinik pengobatan alternatif yang memberikan layanan berbeda. Misalnya, klinik pengobatan tradisional Ustad Imam yang melayani pengobatan penyakit dengan berbagai teknik, seperti bekam, jilat mata, dan terapi lintah.
Klinik ini sudah memiliki tiga cabang. Ada juga klinik Pasak Bumi yang memberikan layanan khusus keperkasaan pria dan sudah memiliki 20 cabang.
Layanan khusus kecantikan dan kewanitaan berada di bawah payung klinik Teh Mayang yang saat ini sudah ada delapan cabang. Bukan itu saja, rumah Totok, yang memberikan layanan aneka pengobatan dan teknik pelangsingan yang baru dibuka satu setengah tahun lalu, kini sudah memiliki 13 cabang.
Yang teranyar adalah klinik pengobatan ala Timur Tengah: Ummi Siti Latifah. Meskipun memiliki lebih dari 50 klinik pengobatan alternatif, Agi sama sekali tidak memiliki kemahiran dalam mengobati orang.
“Aku sebagai pemilik klinik itu, tapi saya ukur juga sejauhmana kemampuan klinik itu menghasilkan,” kata Agi.
Mulai Melirik Bisnis Entertainment
Tak cukup sampai di situ, Agi pun mengembangkan usaha advertising dan rumah produksi. “Ini hanyalah sinergi usaha,” katanya. Menurutnya, klinik-klinik pengobatannya membutuhkan publikasi.
Awalnya, usaha rumah produksi hanya untuk menggarap tayangan audio visual layanan klinik. Ternyata, usaha ini memberikan nilai tambah. Kini, usaha itu tidak hanya menggarap proyek pribadi, banyak juga yang menggunakan jasanya.
Rumah produksi Agi bernama PT Media Musik Proaktif sukses berhasil melejitkan grup Trio Macan lewat lagu Iwak Peyek. “Tapi, sekarang saya pelan-pelan akan menyerahkan kedua bisnis ini pada orang yang menguasai. Saya akan lebih fokus mengembangkan usaha pengobatan alternatif ,” katanya.