Kiai Muda Fenomenal Gus Iqdam Ajarkan ini ke Jamaahnya, Benar-Benar Sangat Penting untuk Umat

Sosok Gus Iqdam adalah fenomena baru di kalangan penceramah. Ia dikenal memiliki magnet luar biasa yang menarik hati sebagian besar masyarakat dari berbagai daerah untuk berbondong-bondong mengikuti pengajiannya di Sabilu Taubah setiap hari Senin dan Kamis Malam Jumat.

Gus Iqdam

Gus Iqdam menjelaskan bahwa untuk melakukan kejujuran harus bisa meletakkan dirinya dengan baik dalam hidupnya.

Gus Iqdam Ceramahnya Mudah Dipahami Masyarakat Awam Agama

Sosok Gus Iqdam adalah fenomena baru di kalangan penceramah. Ia dikenal memiliki magnet luar biasa yang menarik hati sebagian besar masyarakat dari berbagai daerah untuk berbondong-bondong mengikuti pengajiannya di Sabilu Taubah setiap hari Senin dan Kamis Malam Jumat.

Pengajian Gus Iqdam selalu dipenuhi ribuan jemaah yang datang dari berbagai daerah di tanah air, mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, NTB, hingga Papua.

Kenapa bisa demikian? Karena kiai yang satu ini menyampaikan ceramah dengan bahasa sederhana. Tidak mendoktrin dan menakut-nakuti umat. Tidak mengklaim paling benar dan sombong. Bicaranya ceplas ceplos.

Masyarakat banyak yang mengidolakan Gus Iqdam, tak hanya isi pengajian yang mudah dipahami.
Namun, cara Gus Iqdam menyampaikan materi pengajian pun menarik perhatian publik.

Pola komunikasi yang sederhana dan apa adanya dihadapan jemaahnya membuat Gus Iqdam sangat dicintai jemaahnya. Termasuk penyanyi kondang asal Kediri, Happy Asmara, berkesempatan hadir untuk menimba ilmu agama pada Senin malam Selasa beberapa waktu lalu.

Yang paling populer dari Gus Iqdam, selain wajahnya ganteng adalah istilah-istilah yang diucapkan saat pengajian. Dia sering mengucapkan “dekengan pusat”, “ST nyell”, “wonge teko”, dll. Apa artinya?

Selain jamaahnya sendiri, mendengar istilah “dekengane pusat, ST nyell, dan wonge yo teko”, sering kali membingungkan. Apa sebenarnya arti dari kata-kata tersebut.

Dari penjelasan Gus Iqdam di berbagai ceramahnya, bisa diambil kesimpulan, istilah “dekengane pusat” itu adalah dukungan atau backing dari Allah langsung. Dia mengatakan, barang siapa yang bertaqwa kepapa Allah, dia akan mendapat dekengan langsung dari pusat.

“Orang yang dapat dekengan pusat, sulit untuk didebat. Dia pasti enak hidupnya mudah urusan-urusanya. Pokoe losss…tidak punya takut,”kata Gus Iqdam dalam berbagai ceramahnya.

Penekanan kata “dekengan pusat” itu, sengaja dia pakai supaya jamaahnya mudah mengerti dan mengena. Karena mayoritas pengajianya diikuti anak muda dan anak jalanan. Baginya menjelaskan aqidah, tauhid, syareat dll itu tidak harus dengan teks formal. Tapi bisa dengan bahasa-bahasa gaul anak muda sehari-hari.

“Buktinya, dekengan pusat malah viral. Koe kabeh mantep lan marem to dengan dekengan pusat?” tanya Gus Iqdam kepada jamaahnya.

Namun untuk mendapat dekengan pusat ada syaratnya. Diantaranya harus istiqomah dalam ketaqwaan. Termasuk istiqomah ikut mengaji Sabilu Taubah di rumahnya. Sabilu Taubah yang sering disingkat ST, adalah Sabilu (jalan), Taubah (Tobat). Yakni jalan taubat untuk para jamaahnya yang mau berubah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: