EDITOR.ID, Purwakarta,- Ratusan santri dari Pondok Pesantren Alhikamussalafiyah Cipulus Wanayasa Purwakarta menggelar Upacara memperingati Hari Santri Nasional. Upacara digelar di halaman gedung Pesantren yang cukup besar di Purwakarta itu.
Upacara ini diikuti santri mulai dari mulai SMK/SMA hingga STAI Al Badar Cipulus yang dikelola Pondok Pesantren Alhikamussalafiyah Cipulus Wanayasa Purwakarta. Upacara tetap dilaksanakan dengan sederhana ditengah pandemi Covid yang belum usai.
Perayaan ini menjadi bagian dari jiwa dan semangat kaum santri di Purwakarta dalam memperingati bagaimana Hadratush Syekh Hasyim Asya’ri berjuang demi berdiri tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui resolusi jihadnya.
“Meskipun digelar secara sederhana namun InsyaAllah ini adalah kebahagiaan dan Kebanggan Kaum Santri yang harus di rayakan dan di gembirakan secara bersama sama dengan riang gembira,” ujar pengasuh Pondok Pesantren KH Hadi M Musa Said disela-sela perayaan Upacara Hari Santri di Pondok Pesantren Alhikamussalafiyah Cipulus Wanayasa, Jumat (21/10/2021)
“Saya sampaikan bahwa menjadi Santri itu menjadi Manusia Istimewa yang dipilih langsung oleh Allah SWT, Santri kenapa Istimewa karena Santri memiliki banyak kelebihan yang kalau potensi itu digali secara maksimal dengan baik akan sangat luar biasa,” tambah Ketua STAI Al Badar Cipulus Purwakarta ini.
Menurut Hadi M Musa Said, santri bisa menjadi Ulama, Umara secara bersamaan. “Dan dari situlah kita bisa harapkan tatanan kehidupan berbangsa dan ber Negara kita akan jauh lebih baik lagi apabila melibatkan Santri dalam pengelolaanya,” kata Musa Said yang juga Ketua PP GP Ansor.
Santri, lanjut Musa Said memiliki peran, jasa dan kontribusi yang sangat besar atas berdirinya NKRI dan perjuangan kemerdekaan Bangsa ini.
“Berdirinya NKRI tidak bisa lepas dari kaum Santri, jadi apabila Santri diberikan kesempatan memimpin dan mengelola Negeri ini, saya yakin haqul yakin akan jauh lebih baik dan maju, karena Santri akan memimpin dengan hati dan ahlaqul karimah,” katanya.
Menjadi Santri hari ini punya tanggung jawab yang lebih besar, Santri hari ini harus mampu menjadi jembatan kebijakan dari Negara kepada masyarakat, Kyai, Santri dan Pesantren adalah satu kekuatan yang dahsyat untuk bersama memajukan Bangsa Indonesia.
“Saya tidak membayangkan kalau seandainya waktu itu Indonesia tanpa Santri mungkin kemerdekaan itu akan sulit bisa diraih, kalimat pembuka dalam undang-undang 1945 itu atas Berkat Rahmat Allah SWT, diusulkan oleh KH Wahid Hasyim yang seorang Santri putra Pendiri Nahdlatul Ulama Hadratusyaikh KH Hasyim As’Ari, itu bukti nyata bahwa peran Santri sangat signifikan dalam perjalanan Bangsa Indonsia,” paparnya.
Menjadi Santri bisa menjadi apa saja dan sangat bermanfaat bagi lingkungan masyarakatnya, akan sangat dibutuhkan jadi jangan pernah berkecil hati, jangan pernah takut, jangan pernah rendah diri.
“Karena Santri adalah orang-orang Hebat yang di takdirkan menjadi perekat, perawat, pejuang dan penjaga sebagai benteng-benteng NKRI,” katanya.
Lebih lanjut Hadi M Musa Said mengatakan, santri manusia pilihan yang tidak semua orang mampu menjalaninya. “Nikmatilah takdir kalian menjadi Santri yang berkualitas, berintegritas, berwawasan luas dan bertanggungjawab, selamat Hari Santri Nasional, Santri Hebat Indonesia Kuat.. bertumbuh dan berdaya, Santri Siap Jiwa dan Raga,” pungkasnya. (tim)