Menyadarkan masyarakat, lanjut wanita yang juga menjabat sebagai Bunda PAUD ini, untuk paham betul akan nilai nilai gizi yang harus di penuhi di setiap rumah.
?Sehingga ada kecukupan asupan gizi untuk anak dan ini bukanlah hal yang mudah. Pertama kesadaran masyarakatnya, kemudian faktor ekonomi, kemudian ketiga budayanya,? terangnya.
Macam-macam yang menjadi perjuangannya, adalah ajakan memakan makanan yang sehat.
?Trenggalek kan kaya akan ikan, hutannya juga luas, terus ada susu etawa juga, namun kenapa kita masih memjadi locus stunting. Ini perjuangan yang keras dari kami teman teman Forikan untuk membiasakan pola anak-anak, gemar makan ikan,? tutur Novita.
Salah satu penerima bantuan paket gemar ikan, Sri Rahayu mengaku sangat senang menjadi salah satu penerima manfaat bantuan.
?Alhamdulillah, dapat bantuan dari Pemerintah, semoga bisa bermanfaat dan bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarga saya,? papar Sri.
Mengajak ikut serta kedua anaknya saat menerima bantuan, Sri panggilan akrab perempuan ini, menambahkan sebenarnya makan ikan sudah menjadi suatu kebiasaan. Cuma karena jauh, ikan yang kami konsumsi mungkin berupa asapan atau reyekaan. Jarang menemukan ikan dalam kondisi segar.
Perempuan ini, sadar akan kandungan gizi yang dikandung ikan. Sehingga, mulai membiasakan kepada anaknya untuk suka makan ikan. 3 paket bantuan diterima perempuan ini, olahan ikan dalam bentuk kaleng, terus olahan camilan dari ikan serta ikan segar dari petani ikan yang ada di Kabupaten Trenggalek. (Tim)